Hadir sebagai pendatang baru di Indonesia, Rosebay, perusahaan teknologi inkubasi asal Nepal, memutuskan untuk berpartisipasi di “Indonesia Fintech Show 2019”. Melalui pameran fintech yang digelar selama tiga hari, 6-8 November 2019, di Assembly Hall, Jakarta Convention Center itu, Rosebay melakukan edukasi market sekaligus meluncurkan dua produk barunya.
Dijelaskan Rohit Kumar, Co-founder Rosebay, "Di Indonesia Fintech Show 2019, Rosebay ingin memperkenalkan next generation dari teknologi Artificial Intelligence (AI) dan data untuk industri finance dan ritel. Teknologi ini akan membantu perusahaan menurunkan biaya."
Di Indonesia Fintech Show 2019, Rosebay juga akan meluncurkan dua produknya. Pertama, Sigmund, sistem pemasaran berteknologi “Automated AI” yang memungkinkan Bank dan Lembaga Keuangan lainnya seperti perusahaan asuransi, perusahaan multi - finance, dan perusahaan fintech menjalankan Cross-selling dan Up-selling berdasarkan AI.
Dengan demikian, ditambahkan Rohit, dalam menjalankan Marketing Campaign, perusahaan tak perlu mempekerjakan Data Scientist. Dan, Sistem Pemasaran Sigmund telah menjadi nominasi di ajang penghargaan DataGovAI untuk “The Most Innovative AI Software for the Financial Industry”.
Kedua, Sistem Deteksi Penipuan (Fraud Detection System) berbasis AI, yakni Alathea. Sistem tersebut akan membantu perusahaan secara proaktif dalam mendeteksi fraud. Artinya, melalui Alathea, perusahaan perbankan misalnya, dapat melihat statistik fraud, bahkan per bulannya. "Dengan demikian, bank dapat mendeteksi fraud. "Kedua teknologi ini sudah digunakan di India dan Vietnam," terang Rohit, pada hari ini (6/11), di Jakarta.
Di Indonesia, Rosebay juga tengah memiliki proyek utama, yakni mengembangkan sistem AI untuk Bahasa Indonesia, yang belum pernah dilakukan dengan benar sampai hari ini. "Jadi, kami sedang berdiskusi dengan ITB untuk mengembangkan teknologi AI untuk bahasa Indonesia. Ini akan menjadi proyek satu tahun hingga tahun depan," pungkasnya.
