Memanfaatkan momentum Hari Gizi Nasional, pada hari ini (25/1), Royco meluncurkan inovasi terbarunya, Royco dengan Garam Beriodium. Dalam rangkaian peluncuran ini, Royco juga melanjutkan program “Royco NutriMenu”, yang melibatkan kolaborasi dengan banyak pihak untuk dampak yang lebih optimal.
Dituturkan Hernie Raharja, Director of Foods & Refreshment PT Unilever Indonesia Tbk., “Sejak 2019, Unilever secara global memiliki komitmen untuk membantu masyarakat melakukan transisi menuju pola makan yang lebih sehat sembari mengurangi dampak lingkungan dari sistem rantai makanan secara keseluruhan.”
Sejalan dengan komitmen tersebut, lanjutnya, Royco memiliki tujuan atau purpose, yaitu Gerakan Pangan untuk Masa Depan Berkelanjutan guna menginspirasi keluarga Indonesia dalam mengonsumsi hidangan yang baik untuk tubuh maupun untuk bumi, yaitu yang beragam, bergizi seimbang, serta berasal dari sumber yang berkelanjutan. Selain itu, Royco juga ingin membantu mengatasi berbagai masalah nutrisi, baik melalui inovasi produk maupun program edukasi yang dilakukan secara konsisten.
“Royco mencermati salah satu permasalahan gizi yang masih dihadapi oleh masyarakat Indonesia, yakni hidden hunger. Kondisi kekurangan gizi ini masih sering diabaikan karena dampaknya baru terlihat dalam jangka panjang,” ucapnya.
Hal senada diungkapkan Prof. Dr. Ir. Dodik Briawan, MCN, Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia IPB University. Menurutnya, Indonesia masih memiliki beban hidden hunger yang besar. Kondisi yang timbul akibat kekurangan zat gizi mikro seperti iodium, zat besi, vitamin A dan zink ini telah menimbulkan beberapa masalah kesehatan yang berkepanjangan.
“Riset Kesehatan Dasar 2018 memperlihatkan 48,9 % ibu hamil menderita anemia, dan Riset Kesehatan Dasar 2013 melaporkan bahwa 14,9% anak usia sekolah berisiko kekurangan iodium. Masyarakat seringkali masih abai akan masalah ini, karena meskipun makanan yang dikonsumsi tidak memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, penderitanya tidak merasa kelaparan karena asupan gizi makronya sudah terpenuhi. Jika tidak segera mendapatkan perhatian, akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia dalam jangka panjang – baik secara fisik maupun psikis,” paparnya.
Untuk itu, Royco berinovasi melalui rangkaian produknya, terutama Royco Kaldu Ayam dan Sapi, yang kini berkomitmen menggunakan garam beriodium. “Produk ini dibuat dengan daging sapi dan ayam berkualitas yang direbus lama dan tanpa menggunakan bahan pengawet untuk semakin menyempurnakan kandungan nutrisi dari tiap hidangan rumah,” terang Hernie.
Tahun ini, Royco juga melanjutkan program “Royco NutriMenu”, rangkaian edukasi yang dikembangkan sejak 2019 dengan mengacu pada konsep “Isi Piringku” yang sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang dari Kementerian Kesehatan RI.
Program “Royco NutriMenu” mengetengahkan panduan berisi menu lengkap yang lezat dan dapat digunakan setiap hari; menggunakan bahan makanan yang lebih bergizi, mudah didapat, praktis, terjangkau, dan bersumber dari bahan-bahan berkelanjutan berbasis nabati yang tergabung dalam “50 Pangan Masa Depan”.
“Sampai saat ini, program Royco NutriMenu telah disebarluaskan ke 80.000 anggota keluarga, 180.000 remaja pondok pesantren, serta menginspirasi 2 juta keluarga Indonesia secara online,” ujarnya.
Tahun ini, program “Royco NutriMenu” akan dilanjutkan dengan menyasar lebih banyak masyarakat melalui digitalisasi program serta kerja sama dengan PKK, Ikatan Bidan Indonesia, Institut Pertanian Bogor dan berbagai NGO lokal maupun global, salah satunya Thyroid Federation International (TFI), yang didukung oleh Kementerian Kesehatan RI dan Kementerian Agama RI.