MIX.co.id - Memanfaatkan momentum ‘International Trigeminal Neuralgia Awareness Day’ yang jatuh setiap tanggal 7 Oktober setiap tahunnya, Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) memperkenalkan layanan pengobatan sekaligus penanganan untuk penyakit trigeminal neuralgia. Layanan yang dinamakan MVD (MicroVascular Decompression) sudah tersedia di RS PON.
Trigeminal neuralgia merupakan kelainan saraf yang menyebabkan nyeri wajah sebelah yang tidak tertahankan. Lantaran hebatnya nyeri yang ditimbulkan, seringkali muncul dorongan untuk bunuh diri pada para penderitanya. Tak heran, penyakit ini dijuluki sebagai suicide disease (penyakit bunuh diri). Menurut International Headache Society (IHS), trigeminal neuralgia adalah nyeri wajah yang tajam, seperti tersengat listrik, terbatas pada satu atau lebih cabang saraf trigeminal.
“Nyeri ini memiliki tanda khas, yakni hanya terjadi pada salah satu sisi wajah saja dan area yang terserang nyeri sesuai dengan 1 atau lebih cabang saraf trigeminal,” jelas dr. Mustaqim Prasetya, SpBS dalam acara webinar media online yang bertepatan dengan momen ‘International Trigeminal Neuralgia Awareness Day’.
Sayangnya, banyak penderita nyeri wajah trigeminal neuralgia berada pada usia produktif. Serangan nyeri berat berulangkali bukan saja mengakibatkan penderitaan, tetapi mengganggu produktivitas kerja, karena penderita tak mampu melakukan apa-apa selain menahan nyeri.
Menurut dr. Mustaqim, pengobatan dan penanganan Trigeminal neuralgia biasanya dilakukan secara bertahap. Langkah pertama adalah dengan pemberian obat antiepilepsi. Bila nyeri masih ada dan tidak ada perbaikan, maka akan dipertimbangkan untuk meningkatkan dosis atau mengombinasikan obat. Bila hal-hal tersebut tak kunjung meringankan nyeri, maka dokter akan menganjurkan tindakan bedah mikro, yang dinamakan MVD (MicroVascular Decompression).
“Di RS PON, operasi bedah mikro akan dilakukan melalui kkerja sama dengan tim dokter bedah saraf dan dokter spesialis saraf, guna mencapai hasil yang maksimal sekaligus menekan risiko seminimal mungkin. Untuk meminimalkan risiko komplikasi, maka selama tindakan MVD berlangsung akan dilakukan monitoring ketat fungsi saraf dengan menggunakan alat IOM atau intraoperative monitoring untuk memantau saraf-saraf lain yang berdekatan dengan lokasi operasi. Jadi, tindakan operasi MVD, sejauh ini risikonya sangat minimal dengan hasil yang memuaskan. Data internal kami menunjukkan angka bebas nyerinya bisa mencapai 90%,” urai dr. Mustaqim.
Nyeri trigeminal neuralgia, lanjutnya, juga dapat disembuhkan dengan metode yang tepat, yang dapat mengatasi sumber penyebab nyeri tersebut. Selanjutnya, pasien bisa hidup bebas nyeri tanpa perlu mengonsumsi obat.
Layanan MVD ini merupakan pilihan pengobatan utama dan tidak ada pantangan usia atau tidak ada batasan usia, selama kondisi kesehatan memungkinkan dilakukan tindakan pembedahan. “Pasien tertua yang pernah kami tangani dengan MVD berusia 85 tahun dan beliau sangat bersyukur, karena nyeri trigeminal neuralgia yang beliau alami dapat teratasi,” tutupnya.