Setelah menyambangi sejumlah kampus di Jakarta, hari ini (25/11), giliran KiosTix mendatangi kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melalui program “Ruang Diskusi”. Kali ini, tema yang diusung adalah “Build Business by Expanding Your Relations”.
“Ruang Diskusi” dipandu oleh moderator Sandhy Aditya, Dosen Fakultas Ekonomi UNJ, serta dihadiri peserta yang berasal dari mahasiswa UNJ dan umum. Har ini merupakan gelaran Ruang Diskusi ke-6, setelah sebelumnya digelar di Universitas Indonesia, Universitas Prasetya Mulya, Univeritas Bina Nusantara, Universitas Multimedia Nusantara (UMN), dan Universitas UPN Veteran Jakarta.
“KiosTix menggelar roadshow Ruang Diskusi ini dari kampus ke kampus di Jakarta untuk berbagi pengetahuan dengan masyarakat dan komunitas kreatif, terutama para mahasiswa. Tidak hanya berbagi ilmu tentang perkembangan industri digital dan trend dunia hiburan saat ini, namun di Ruang Diskusi, kami juga berbagi pengalaman dan menginspirasi anak muda yang akan terjun di dunia entrepreneurship,” tutur Andhika Soetalaksana, Vice President Sales dan Partnership KiosTix.
Pada kesempatan itu, Andhika mengajak para mahasiswa agar memulai membangun networking sejak dini dan menggunakan semua kanal dalam berkomunikasi. “Jangan manfaatkan smartphone di tangan kita itu hanya untuk ber-chit-chat, berghibah, atau berselfie. Mari manfaatkan smartphone untuk membangun networking bisnis yang serius dan itu bisa dimulai sejak muda, sejak dari mahasiswa,” ajaknya.
Sementara itu, Noer Adham Satria, Head of Customer Experience Excellence dari sebuah perusahaan berbasis teknologi, menggarisbawahi tiga kunci utama dalam keberhasilan komunikasi membangun networking. Tiga kunci itu adalah santun, kredibel, dan profesional. “Santun adalah budaya kita, kita selalu sopan dalam menjalin komunikasi dengan kolega dan client. Kedua kredibel, kita harus jujur dengan produk kita. Ketiga, profesional, contohnya tepat waktu ketika bertemu dengan klien,” kata Noer Adham Satria.
Menurutnya, networking tidak sebatas kenal nama saja, tetapi ada orang lain yang merekomendasikan. "Artinya, ada added value (nilai tambah) yang positif dan menghasilkan, baik dari sisi bisnis maupun finansial. Ketika merekomendasikan, harus ada barang yang dijual, ada trust, experience, dan bukti," ungkap Adham.
Lantas, passion (bakat, talenta, hoby, minat) atau necessity (kebutuhan, tuntutan) yang akan menentukan dalam keberhasilan dalam membangun bisnis? Menurut keduanya, tidak perlu dibedakan. Sebab, passion maupun necessity sama-sama menawarkan peluang keberhasilan yang sama.