SAP, perusahaan yang bergerak dalam aplikasi piranti lunak meluncurkan program aplikasi SAP Business Object Predictive Analysis Software dengan platform HANA, kemarin (26/9), di kantor pusat SAP, Wisma KEAI, Jakarta.
Suraj Pai, Vice President for Database and Technology SAP Southeast: "80% perusahaan Indonesia belum memiliki sistem data yang terstruktur dan terintegrasi."
Suraj Pai, Vice President for Database and Technology SAP Southeast menuturkan bahwa software ini memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam mengelola data yang berskala besar. “Objektivitas hadirnya produk ini didasari oleh 80% perusahaan yang memiliki data besar di Indonesia masih belum terstruktur dan terintegrasi dengan baik,” ungkap Suraj.
Dengan menggunakan platform HANA Solution, ungkap Suraj, software ini mampu memberikan data berupa perilaku konsumen serta data prediksi yang dapat ditampilkan secara real-time, sehingga dalam seketika perusahaan bisa memperoleh data yang dijadikan sumber rujukan pembuatan keputusan. “Selain itu, software ini juga bisa diaplikasikan melalui cloud system dan dapat pula diakses melalui smart device, seperti smartphone dan tablet,” jelasnya.
Ketika ditanya mengenai sasaran pengguna teknologi piranti lunak ini, Suraj memaparkan bahwa target market dari software ini menyasar kepada industri yang memiliki data skala besar seperti Telko, FMCG, Banking, dan lainnya. Namun diakuinya, kesulitan terbesar untuk penggunaan teknologi ini di Indonesia adalah soal memberikan pemahaman kepada konsumen tentang tingkat efisiensi dan efektivitas kerja yang dapat dilakukan secara lebih baik dengan menggunakan software ini.
Terkait kkekhawatiran terhadap faktor keamanan pun coba diungkapkan oleh Suraj, “data yang tersimpan melalui software ini aman, terlebih ketika menggunakan cloud system,” tuturnya.