MIX.co.id - Belanja kebutuhan rumah tangga di Indonesia pada kuartal kedua (Q2) 2021 dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya, masih mencatatkan pertumbuhan 5%. Studi yang dirilis Kantar ini juga menyebutkan bahwa lima kategori Fast Moving Consumen Goods (FMCG) yang mengalami pertumbuhan pada Q2 2021 berdasarkan volume per trip adalah Home Care (naik 8%), Personal Care (naik 5%), Dairy (naik 6%), Food (naik 3%), dan Beverages (naik 3%).
Sementara itu, dari hasil survei TikTok Insight for FMCG terhadap ratusan pengguna di Indonesia sepanjang tahun, mengungkapkan bahwa ketertarikan mereka terhadap produk FMCG juga sangat besar. Ada 45% pengguna tertarik pada produk kecantikan dan kosmetik, sedangkan 71% pengguna suka melihat produk makanan dan minuman.
Konten FMCG yang pengguna konsumsi bukan hanya sebagai sumber inspirasi, tapi juga mengarahkan ke pembelian. Sebanyak 92% responden melakukan pembelian secara online dalam satu bulan terakhir, yang memperlihatkan bahwa pengguna TikTok sudah terbiasa dengan berbelanja langsung secara online setelah mereka menemukan produk yang dicari.
Bahkan, berdasarkan Data Internal TikTok (Juli 2020 - Juli 2021), views untuk konten seputar kecantikan dan perawatan diri meningkat 4 kali lipat sepanjang tahun 2020-2021, sementara views untuk konten makanan dan minuman juga meningkat 5 kali lipat di periode yang sama.
"TikTok adalah tempat di mana brand dan konsumennya dapat terhubung secara langsung dan serta unik melalui cara yang otentik. Konsep Shoppertainment di dalam TikTok memberikan kesempatan bagi para brand untuk dapat menyajikan konten yang menghibur, inspiratif, dan mendorong perilaku belanja," papar Sitaresti Astarini, Head of Business Marketing TikTok Indonesia.
Sejatinya, perilaku belanja masyarakat yang berpindah-pindah dari offline ke online dan sebaliknya, merupakan salah satu faktor yang mendorong pentingnya kapabilitas omnichannel bagi suatu brand FMCG. Hal ini disorot dalam riset "Winning Omnichannel Asia: The Future of FMCG and Retail" dari Kantar Worldpanel.
"Selain pasar tradisional, warung, dan mini market, kini pelanggan juga mengandalkan platform online untuk mencari, menemukan, dan membeli produk. Oleh karena itu, brand perlu meningkatkan kehadirannya di kanal digital, baik untuk pemasaran maupun penjualan," papar Corina Fajriyani, Senior Marketing Manager, Kantar Worldpanel Division.
Salah satu contoh brand yang telah sukses mengoptimalkan platform digital untuk meningkatkan pertumbuhan bisnisnya adalah Nestlé. Semakin banyaknya pelanggan yang belanja kebutuhan sehari-hari secara online turut diperhatikan oleh brand yang telah membawahi berbagai produk FMCG, seperti Milo dan Nescafe.
"Kebiasaan belanja kebutuhan groceries secara online baru meningkat selama pandemi ini. Dan kami menyadari bahwa untuk bisa terus dicari dan ditemukan oleh pelanggan, brand kami pun perlu memperkuat kehadiran secara digital, dan memberikan konten yang relevan sekaligus bermanfaat bagi pelanggan. Itulah yang mendasari kami untuk masuk ke TikTok, di mana kami bisa meningkatkan engagement dengan target konsumen melalui fitur Top View Ads di TikTok," tandas Jeni Sulianti, Media Manager Nestlé.