MIX.co.id - Kementerian Kominfo melalui Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Semarang menggelar Forum DigiTalk bertajuk “Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Sukses Berjualan Online”. Program yang digelar secara daring dan luring pada akhir November ini diikuti oleh 30 peserta offline di PO Hotel Semarang dan lebih dari 500 peserta online melalui aplikasi zoom meeting dan 110 viewers melalui youtube DJIKP.
“Transformasi digital membawa pergeseran transaksi dari offline ke online, di mana semua orang kini bisa dapat berjualan online dengan mudah, cukup memiliki produk yang akan dipasarkan, kartu identitas diri, dan rekening bank,” kata Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemkominfo Septriana Tangkary.
Sejatinya, adaptasi dan transformasi menjadi kata kunci bagi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) untuk dapat bertahan dan berkembang di masa pandemi. Dengan transformasi digital, terjadi pergeseran transaksi dari offline ke online, dan semakin terhubung dengan dunia digital akan transaksi jual beli secara online akan semakin masif. Bentuk adaptasi salah satunya adalah memahami dan menyesuaikan produk atau usaha dengan perubahan tren pasar.
Ditambahkan Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Kota Semarang Nana Storada Dwi Martadi, menyampaikan bahwa di Semarang sudah ada konsep Cyber Marketing Semarang, yaitu pemasaran produk dan barang, baik UMKM maupun bukan dengan menggunakan berbagai fasilitas dan media internet yang bersifat proaktif, dinamis, dan langsung ke target sasaran secara kontinyu, data up to date, desain menarik dan konten komprehensif.
“Misalnya, Anda menjual produk sabun bayi, anda akan ikut group facebook, group telegram, dan lain-lain yang ada ibu-ibu dengan bayi, nah itulah proaktif," Nana mencontohkan.
Selain Cyber Marketing, Nana juga menyebutkan beberapa program digitalisasi UMKM Kota Semarang, antara lain pemasaran produk-produk UMKM secara online melalui GULO ASEM (Gerai Usaha Mikro Lokal online Asli Semarang), Semarang Online Sale, Semarang Great Sale, Coworking Space UMKM, Pemberdayaan Startup Digital, Pemberdayaan Smart City / Cyber City, dan lain sebagainya.
Diuraikan Founder Tumbasin Bayu Mahendra Saubig, 70% masyarakat Indonesia masih berminat untuk berbelanja di pasar tradisional, namun pertumbuhan pasar tradisional menurun tiap tahun 8%, sehingga ada peluang bagi kita membuat cara alternatif agar orang lebih mudah belanja di pasar tradisional.
“Tumbasin memiliki misi untuk memberdayakan teman-teman pedagang pasar tradisional, khususnya mereka yang berjualan fresh product, karena mereka ini salah satu UMKM juga. Sayangnya, belum tersentuh dengan digitalisasi,” tutup Bayu.