Sinergi Pemerintah dan Swasta untuk Mensukseskan Destinasi Wisata Alam

Siapa yang tak kenal Labuan Bajo? Salah satu destinasi wisata yang tengah happening itu, terbukti sanggup menyedot minat daya taris wisatawan, baik mancanegara maupun lokal. Kesuksesan Labuan Bajo menjadi salah satu destinasi favorit tak lepas dari kerja keras Kementerian Pariwisata serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang telah “mempersolek” Labuan Bajo.

Dukungan pihak swasta yang digandeng pemerintah, tentu saja turut mendorong keberhasilan Labuan Bajo. Sejatinya, pihak swasta dapat mendukung dari sisi sarana dan prasarana, termasuk branding. Contohnya, salah satu pendorong Labuan Bajo dikenal oleh publik adalah lewat iklan Tolak Angin (dari Sido Muncul) yang menjadikan Labuan Bajo sebagai tematik iklannya.

“Digenjotnya 10 destinasi prioritas oleh pemerintah karena pariwisata merupakan salah satu sektor andalan bagi pemerintah Indonesia. Dari keempat 10 destinasi prioritas tersebut, ada empat destinasi yang terkait eco wisata, dalam hal ini KLHK,” ujar David Makes, Chairman Asosiasi Pariwisata Alam Indonesia (APAI) di sela-sela Musyawarah Nasional ke-3, pada hari ini (24/5) di Jakarta.

Setelah sukses dengan Labuan Bajo, maka pemerintah melalui KLKH mulai mempersolek destinasi wisata alam lainnya. Di antaranya, Taman Wisata Alam Bromo Tengger, Taman Nasional Komodo, Taman Wisata alam Kawah Ijen Banyuwangi, dan Taman Nasional Tanjung Puting Kalimantan. Untuk mempersolek keempat daerah tersebut, KLHK dan Kementerian Pariwisata siap menggandeng APAI.

Ditambahkan David, sejak didirikan pada 28 Juni 2007 silam di Bogor, APAI memiliki tujuan utama untuk menghimpun para pemegang ijin pariwisata alam serta mengemban misi pelestarian, pengawetan, dan pemanfaatan sumber daya alam hayati sekaligus ekosistem di area destinasi wisata alam di Indonesia.

Kemitraan strategis antara pemerintah dengan pihak swasta, diakui David, sangat diperlukan. Mengingat, pemerintah memiliki keterbatasan investasi dalam mengelola destinasi wisata di Indonesia. Sinergi keduanya diharapkan dapat mencapai target wisatawan mancanegara yang telah dipatok pemerintah di tahun 2017 ini, yakni 15 juta. “Dari 15 juta tersebut, kontribusi destinasi wisata alam dapat mencapai 35%-nya,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)