Sipetek Food, Sukses Manfaatkan Komoditas Lokal

MIX.co.id – Menjalankan bisnis dengan memanfaatkan potensi dan komoditas lokal, inilah yang banyak dilakukan para pengusaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kejelian memanfaatkan potensi dan mengolahnya menjadi komoditas, tak mustahil akan mengantarkannya menjadi UMKM sukses.

Seperti yang dilakukan Aang Permana, sukses mengembangkan bisnis olahan ikan dalam bentuk lauk makan praktis dengan merek Sipetek Food.

Ia mengolah jenis ikan petek (Parambassis ranga) yang ada di waduk Cirata, Cianjur, Jawa Barat. Ikan petek tak laku di pasaran dan diolah untuk pakan ternak. Padahal, ikan memiliki kandungan kalsium dan protein tinggi.

Berkat kegigihannya, bisnis Sipetek Food menuai sukes dengan omset ratusan juta rupiah. Produknya juga diekspor ke sejumlah negara, seperti Malaysia, Taiwan, Hongkong, dan Arab Saudi.

Melalui usahanya, Aang juga telah memberdayakan nelayan dan ibu-ibu di desa, menyediakan sumber pemasukan dan lapangan pekerjaan bagi mereka.

"Untuk memulai bisnis diperlukan keberanian, tapi untuk mengembangkan bisnis harus dibekali ilmu dan pengetahuan. TikTok telah menjadi salah satu kanal penting yang membantu usaha saya berkembang,” ujar Aang, owner Sipetek Food yang juga menjadi Kreator TikTok.

Lantas, bagaimana UMKM dapat menggali potensi usaha mereka? Aang memberikan tiga tips yang ia kembangkan selama perjalanan kewirausahaannya.

Pertama, temukan keunikan (diferensiasi) untuk membedakan dengan pesaing. Menemukan keunikan produk atau layanan akan menjadi kunci untuk menarik perhatian konsumen di tengah ramainya bisnis dalam industri serupa.

Dalam salah satu videonya, Aang memberikan ilustrasi melalui sebuah usaha pecel lele. Faktor pembeda yang disuguhkan bisa berupa "Paket Lele Jumbo" atau "Lalapan Sepuasnya" supaya mudah diingat oleh konsumen. Untuk menemukan keunikan bisa dengan cara melakukan survei konsumen untuk mengetahui apa yang benar-benar diinginkan oleh calon konsumen.

Kedua, menggunakan kata ‘gratis.’ Dalam dunia pemasaran, emosi memegang peranan penting dalam keputusan pembeli. Dengan menggabungkan layanan-layanan gratis seperti biaya pengiriman atau bonus produk dengan jumlah pembelian tertentu, ia mampu meningkatkan nilai produknya di mata para konsumen.

Meski menetapkan harga yang sedikit lebih tinggi daripada merek yang serupa, strategi ini memungkinkan para konsumen untuk melihat nilai yang lebih besar pada produk-produk tersebut.

Tak hanya menciptakan persepsi tentang kualitas yang lebih tinggi, strategi ini juga membantu meningkatkan loyalitas konsumen, sebab mereka merasa mendapatkan lebih banyak dari yang mereka bayarkan.

Ketiga, strategi bundling. Bundling produk dapat menciptakan persepsi nilai produk yang lebih tinggi di mata konsumen, sehingga mendorong keputusan untuk membeli, sekaligus membangun tingkat kepuasan pelanggan yang baik.

Dengan menjual beberapa produk dalam satu paket, konsumen akan melihat bahwa mereka mendapatkan lebih banyak produk dengan harga yang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pembelian satuan. ()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)