Social Media DIGIMED.id Bidik Komunitas Medis dan Kesehatan

20161123_164823Jumlah dokter yang kini tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia mencapai 200 ribu. Angka yang cukup besar bagi pelaku bisnis yang ingin menyasar niche market, segmen dokter. Potensi market itulah yang juga dilirik oleh DIGIMED.id, sebuah jejaring social media yang mengkoneksikan orang dengan satu isu yang sama, kesehatan.

 

Dijelaskan Dr. Bayu Prawira Hie, Chief of Learning DIGIMED.id, selama ini ada sejumlah masalah yang kerapkali dihadapi para dokter. Salah satunya, memperpanjang izin praktik yang hanya berlaku lima tahun. Sementara para dokter, hampir tidak memiliki waktu di tengah kesibukan mereka.

 

"Untuk memperpanjang izin praktik, mereka harus memperoleh 250 satuan kredit profesi, yang dapat diperoleh dari praktik dokter, mengikuti seminar, menjadi pembicara, menulis buku, dan sebagainya. Nah, untuk memperoleh itu, mereka butuh upaya berupa biaya, waktu, hingga akses, khususnya untuk dokter-dokter yang ada di daerah," paparnya.

20161123_162156Berangkat dari fakta itu, dipaparkan Dr. Bayu, platform DIGIMED.id dihadirkan untuk menjadi solusi bagi para dokter yang ingin memperpanjang izin praktik mereka dengan sertifikasi IDI, termasuk terkoneksi dengan sesama dokter maupun mereka yang concern dengan isu kesehatan.

 

"Platform DIGIMED.id disajikan dengan interface yang mirip dengan facebook. Dengan demikian, calon member akan mudah beradaptasi karena sudah akrab dengan interface facebook. Bedanya, setiap anggota DIGIMED.id akan terverifikasi, karena data yang diisi benar adanya," tandasnya.

 

Selain itu, DIGIMED.id juga menawarkan manfaat lain berupa kesempatan membuat modul terkait edukasi medis. Dari setiap modul yang dibuat, sang dokter akan memperoleh royalti. Nilai royaltinya lebih tinggi dibandingkan royalti dalam membuat buku. "Bahkan, nantinya, mereka berkesempatan terkoneksi dengan dokter-dokter dari negara lain. Sebab, platform ini ke depannya akan juga menyasar pasar mancanegara. Dalam waktu dekat misalnya, kami sedang mencari partner di Malaysia dan Singapura," ia menerangkan.

 

Dengan demikian, para dokter, mahasiswa kedokteran, perawat, apoteker, bidan, maupun komunitas kesehatan, berpeluang menambah wawasan mereka, berbagi ilmu, menjadi pembicara, hingga mendapat pendapatan baru dari royalti modul yang dibuatnya.

Halaman Selanjutnya
 ...
Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)