MIX.co.id – Standard Chartered, DEG, dan Proparco mengumumkan kesepakatan pembiayaan untuk proyek pembangkit listrik tenaga surya terapung Saguling 92MWp yang dikembangkan oleh PLN IP dan ACWA Power.
Proyek ini sebagai bagian dari Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia, memobilisasi pendanaan sebesar USD 60 juta untuk mempercepat transisi energi di Indonesia dan menambah dana total sebesar USD 1,2 miliar yang sudah terlebih dahulu terkumpul.
Monika Beck, Member of DEG’s Management Board, menyatakan bangga pihaknya dapat mempromosikan teknologi energi terbarukan yang inovatif bersama Standard Chartered dan Proparco, dalam menyediakan pembiayaan untuk pengembangan proyek PLTS terapung pertama dari ACWA Power dan Indonesia Power Renewables di Indonesia.
“Sebagai impact investor, DEG berfokus pada pendanaan proyek transformasi berkelanjutan seperti ini, dan kami bangga menjadi lead arranger dalam transaksi ini,” ujarnya pada acara penandatanganan Financial Close Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung Saguling, Selasa (29/4), di Jakarta. DEG adalah lembaga pembiayaan pembangunan asal Jerman.
Terletak di Jawa Barat, pembangkit listrik tenaga surya ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon di sistem kelistrikan Indonesia setidaknya hingga 63.100 ton per tahun, dengan kapasitas terpasang sebesar 92MWp.
Proyek ini akan meningkatkan produksi listrik tenaga surya di Indonesia sebesar sekitar 13 persen.
Selain itu, pembangkit ini dikembangkan oleh PLN Indonesia Power, perusahaan pembangkit listrik terbesar di Asia Tenggara, dan ACWA Power, perusahaan swasta terbesar di dunia dalam bidang desalinasi air, pelopor transisi energi, dan pelaku awal dalam pengembangan hidrogen hijau dari Kerajaan Arab Saudi.
Menurut Françoise Lombard, CEO, Proparco, Saguling menjadi pilar transisi energi Indonesia di bawah JETP. Ini juga menandai investasi pertama Proparco dalam teknologi PLTS terapung.
“Di negara seperti Indonesia, di mana keterbatasan lahan menjadi tantangan, solusi PLTS terapung menjadi opsi skala besar untuk mempercepat transisi energi,” ungkapnya. Proparco adalah lembaga pembiayaan pembangunan dari Prancis.
JETP Indonesia diluncurkan pada tahun 2022 untuk memobilisasi pendanaan dalam mempercepat transisi energi bersih Indonesia dan mendorong penyediaan energi bersih yang terjangkau untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Pemerintah Kanada, Denmark, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Norwegia, dan Uni Eropa membentuk International Partners Group (IPG), yang berkomitmen untuk mendukung JETP Indonesia melalui pendanaan pembangunan. Selanjutnya, IPG tersebut bekerja sama dengan Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ), koalisi global yang terdiri dari lembaga-lembaga keuangan terkemuka.
Pada awal tahun 2025, Jerman mengambil alih kepemimpinan...