Jumlah populasi yang sangat tinggi dan perekonomian yang terus berkembang, membuat Indonesia menjadi pasar potensial yang dilirik Benesse Corporation, sebuah perusahaan pendidikan nomor satu di Jepang. Oleh karena itu, sejak tahun lalu, Benesse memutuskan untuk melakukan ekspansi ke Asia Tenggara, yang dimulai dengan pasar Indonesia. Sebelumnya, Benesse juga sudah masuk ke pasar China, Taiwan, dan Korea Selatan.
Dikatakan President Director PT Benesse Indonesia Daisuke Okada, "Selain memiliki jumlah populasi yang besar dan perekonomian yang terus bertumbuh, bisnis pendidikan di Indonesia juga sangat prospektif. Karena, orang Indonesia sudah memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan. Hal itu dapat dibuktikan dari kenaikan biaya pendidikan di Indonesia yang mencapai 50% setiap tahunnya."
Di Indonesia, Benesse menghadirkan Kodomo Challenge, yaknk program edukasi untuk mendampingi orang tua dalam mengoptimalkan perkembangan anak usia dini. Program ini menggunakan sistem berlangganan dengan paket yang dikirimkan ke rumah setiap bulannya. 'Kodomo Challenge dirancang agar anak dan orang tua dapat belajar sambil bermain bersama menggunakan media multiplatform, yaitu Buku Bergambar, Mainan Edukasi, serta Video Edukasi," ujarnya.
Sebagai langkah awal, Benesse melakukan trial kepada para orang tua kelas ekonomi menengah atas yang memiliki anak usia balita--yang notabene menjadi target market Kodomo Challenge. "Bahkan, kami juga menyediakan free trial kit yang dapat diperoleh dengan cara mendaftar dari website kami. Selanjutnya, kami akan mengirimkan paket Kodomo Challenge ke rumah mereka, untuk kemudian mereka bisa mencoba. Setelah itu, mereka diundang untuk datang ke acara offline bertajuk Kodomo Challenge Touch and Try," urainya.
Program offline Kodomo Challenge Touch and Try, ditegaskan Daisuke, digelar rutin setiap minggunya di daerah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek). Ke depan, aktivasi merek yang melibatkan Shimajiro--yang merupakan karakter edukatif nomor satu di Jepang--itu akan digelar di kota-kota besar di seluruh Indonesia. Sejatinya, program tersebut sebagai upaya Benesse membangun brand awareness sekaligus menciptakan brand experience kepada calon pelanggan.
Upaya lainnya yang dilakuka Benesse untuk memperkenalkan Kodomo Challenge di pasar Indonesia adalah dengan memanfaatkan program TV seperti Trans Vision, MNC Kids, dan kanal Dunia Anak. Benesse juga menggunakan media sosial seperti Youtube dan menggandeng artis cantik Andien sebagai endorser.
Masih belum cukup, Benesse juga menggunakan pendekatan Public Relations (PR) lewat edukasi ke berbagai media di Indonesia. Salah satunya, yang digelar hari ini (5/5), di Jakarta. "Saat ini, kami fokus menawarkan Kodomo Challenge untuk usia Toodler (1-2 tahun) dan play group (2-3 tahun). Pelanggan dapat berlangganan paket Kodomo Challenge untuk enam bulan atau setahun. Saat ini, kami tengah memberikan diskon serta kemudahan berupa cicilan," terang Daisuke yang menyebutkan harga paket berlangganan Kodomo Challenge mencapai Rp 396 ribu per bulan.
Dengan berbagai program tersebut, Benesse menargetkan 10 ribu hingga 20 ribu pelanggan dalam kurun waktu satu tahun. "Dalam lima tahun ke depan, kami berharap ada 150 ribu pelanggan yang dapat belajar melalui Kodomo Challenge," ujar Daisuke, yang menegaskan bahwa paket Kodomo Challenge disesuaikan dengan karakter dan kebutuhan masing-masing negara.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa per Maret 2017, penjualan Benesse sudah mencapai Rp 54 triliun. Nilai itu berasal dari empat bisnis yang dimiliki Benesse. Yakni, bisnis pendidikan di Jepang, pendidikan di luar Jepang, Daycare, dan Pendidikan Bahasa. "Saat ini, 2,45 juta orang di Jepang setiap bulannya sudah menggunakan paket pendidikan berbasis korespondensi dari Benesse. Jumlah itu mencapai 13% dari total penduduk Jepang," tutupnya.
