MIX.co.id - Blibli melalui anak usahanya, tiket.com, siap menangkap potensi bisnis di sektor pariwisata. Kesiapan ini sejalan dengan mulai pulihnya sektor pariwisata pasca pandemi. Kesiapan Blibli Tiket didukung oleh strategi ekosistem terintegrasi perusahaan.
Diterangkan CEO tiket.com George Hendrata, kondisi industri pariwisata semakin menunjukkan pemulihan signifikan setelah dilanda pandemi. Hal tersebut turut berbanding lurus dengan perolehan bisnis di tiket.com.
“Travel sangat berhubungan dengan pertumbuhan GDP . Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi 5,3 persen, travel biasanya 2-3 kali, dan online travel biasanya lebih tinggi lagi,” kata George pada acara Emiten Talks yang diadakan Stockbit Sekuritas pada pertengahan Februari ini.
Ia menyebutkan bahwa penetrasi online travel di Indonesia baru sekitar 40 persen, lebih rendah jika dibandingkan 60 persen di Tiongkok dan sekitar 80 persen di Amerika Serikat (AS). Dengan demikian, masih banyak potensi yang bisa digarap, sehingga penetrasi ini bisa lebih meningkat.
Lebih jauh lagi, Co-founder & CMO tiket.com Gaery Undarsa menambahkan bahwa kebutuhan wisata dan perjalanan merupakan kebutuhan yang tidak terpisahkan dari keseharian masyarakat, termasuk saat pandemi, beragam tren lahir, salah satunya “healing”.
“Di masa pandemi kita mengenal berbagai tren baru di dalam lingkup pariwisata, yaitu healing, yang memang menurut data istilah ini merujuk pada konsep liburan. Ini menarik, bisa jadi travel, bisa jadi entertainment. Selain itu, di masa pandemi juga kita sering mendengar istilah staycation yang memang merujuk pada liburan singkat di berbagai pilihan akomodasi bersama orang-orang terdekat, ditambah lagi work from Bali ataupun destinasi wisata lainnya,” urainya pada kesempatan yang sama.
Hal itu senada dengan pernyataan CEO Blibli Kusumo Martanto dalam Global Tourism Forum beberapa waktu lalu bahwa terdapat tren “revenge travel” setelah pandemi, yakni orang-orang yang selama pandemi tak bisa berwisata, kini mulai berwisata ketika pembatasan sosial mulai dilonggarkan lantaran merindukan kenormalan sebelum pandemi.
Kusumo menyatakan bahwa untuk menangkap tren-tren wisata baru setelah pandemi, Blibli ingin menawarkan solusi untuk traveller dengan ekosistem Blibli, tiket.com, dan Ranch Market, yang menggabungkan e-commerce, online travel agent (OTA), dan supermarket premium.
Ditambahkan George, integrasi ekosistem Blibli memungkinkan single sign-on yang membuat konsumen bisa mengakses berbagai layanan di ekosistem dengan sekali masuk, apalagi dengan consumer loyalty program yang juga bisa digabungkan.
“Kita perlu agile. Customer needs akan berubah terus, tren juga terus berubah. Kami di ekosistem Blibli Tiket bertekad untuk menjadi the most trusted omnichannel platform. Hal ini diwujudkan dengan menawarkan solusi komprehensif bagi masyarakat yang saat ini kebutuhannya semakin berkembang,” paparnya.
Oleh karena itu, strategi tiket.com adalah dengan memberikan solusi lengkap untuk kebutuhan wisatawan, mulai dari ragam pilihan transportasi, akomodasi, hingga aktivitas dan hiburan di mana masyarakat bisa membeli tiket atraksi wisata, paket tur, hingga tiket konser.