Mereka yang tinggal di kota-kota besar rupanya kerapkali menghadapi masalah sulitnya memiliki keturunan atau infertilitas (kurang subur). Saat ini, tak kurang dari 10%-11% dari pasangan usia subur mengalami masalah infertilitas. Penyebabnya pun bisa datang dari pihak laki-laki, wanita, atau dari kedua-duanya.
Sayangnya, banyak pasangan yang sebenarnya infertile, namun tidak tahu atau belum pernah melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Padahal, hal itu memerlukan penanganan yang terpadu, waktu khusus, bahkan biaya yang besar.
Diungkapkan dr. Harijanto, SpOG, MM dari klinik Teratai RS Gading Pluit, gaya hidup juga turut berkontribusi menjadikan pasangan suami-istri tidak subur. “Lihat saja, kini banyak pasangan yang menunda perkawinan. Padahal usia 35 tahun ke atas pada wanita, kesuburannya akan menurun dan menurun drastis di usia 37 tahun ke atas, hingga akhirnya menopouse di atas 40-45 tahunan. Selain itu, kebiasan merokok, konsumsi caffeine, dan alcohol juga jadi salah satu pemicu baik pada wanita maupun pria menjadi infertile,” jelasnya.
Menjawab kebutuhan itu, Teratai Fertility Clinic atau Klinik Teratai, Rumah Sakit Gading Pluit, Jakarta Utara, menawarkan solusi. Ya, Klinik Teratai memiliki Program Bayi Tabung, sehingga pasangan suami-istri di Indonesia yang mengalami masalah infertilitas, tidak harus jauh-jauh ke luar negeri untuk memiliki anak.
Klinik yang terletak di lantai empat itu didukung oleh para dokter ahli fertilitas dan tim embriologist yang sangat terlatih dari dalam maupun luar negeri. Mereka juga berpengalaman di bidangnya selama lebih dari 20 tahun. “Klinik Teratai juga memiliki konselor dan paramedik yang handal dan berpengalaman,” tambahnya.
Soal layanan, Klinik Teratai juga memiliki konsep “One Stop Fertility Services” yang ditunjang oleh fasilitas-fasilitas canggih. Antara lain, laboratorium andrologi, laboratorium embriologi, Instalasi Radiologi, dan ruang Laparoscopy.
Hasilnya? Dalam kurun waktu delapan tahun, Klinik Teratai telah berhasil melakukan bayi tabung lebih dari 300 bayi, mulai dari kehamilan tunggal, kembar dua, hingga kembar tiga. “Tingkat keberhasilan (pregnancy rate) dari mulai melayani Program Bayi Tabung antara 30% hingga 45%,” klaimnya.
Sejumlah upaya marketing komunikasi dilakukan untuk program Bayi Tabung. Antara lain Klinik Teratai melakukan kegiatan Public Relations (PR) dan menggelar consumer promo sepanjang April hingga Juni 2016. Diterangkan dr. Harijanto, bagi pasangan suami-istri yang ingin mengikuti program bayi tabung di Klinik Teratai, mulai tanggal 20 April-30 Juni 2016 ada harga spesial dengan harga terjangkau, yakni hanya dengan Rp 37 juta. “Klinik Teratai juga mengadakan Kelas Konseling bulanan secara gratis bagi pasangan suami istri yang ingin memiliki keturunan,” tutupnya.