MIX.co.id - Taiwan menjadi salah satu negara yang aktif dalam menggarap pasar ekspor. Antara lain, dengan menyasar pasar Indonesia melalui produk manufacturing. Upaya ini cukup dimaklumi, mengingat sampai saat ini, Taiwan telah mengekspor peralatan mesin (machine tools) ke lebih dari 138 negara. Adapun nilai ekspor untuk peralatan mesin itu mencapai 3,06 miliar dolar pada 2019 dan 2,15 miliar dolar pada 2020.
Sementara itu, di Taiwan, ada 1.500 perusahaan peralatan mesin, 500 machine tools manufactures, dan 1.000 pembuat komponen dan aksesoris. Dari angka itu, 76%-nya diekspor ke mancanegara, termasuk Indonesia.
Tak heran, jika Taiwan melakukan berbagai upaya untuk menyasar pasar mencanegara, salah satunya Indonesia. Antara lain, melalui program "Manufacturing Indonesia 2021" yang digelar di Ballroom, Holiday In Hotel, Cikarang, pada 1-2 Desember 2021. Program yang digelar dalam format seminar ini diorganisir oleh Taiwan Association of Machinery Industry (TAMI), sebuah delegasi yang terdiri dari berbagai perusahaan asal Taiwan untuk berpameran pada event berskala internasional dan Bureau of Foreign Trade, MOEA, serta Taiwan External Trade Development Council (TAITRA). Program ini juga didukung penuh Omega Taiyo Teknologi (OTT) Jakarta – Taiwan External Trade Development Council (TAITRA).
Melalui program ini, perusahaan-perusahaan peralatan mesin asal Taiwan kembali mencari mitra-mitra lokal di Indonesia untuk menerapkan ekosistem manufaktur cerdas (Smart Manufacturing) demi mendorong pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia. Kali ini, dalam seminar berskala internasional, sejumlah perusahaan ternama yang mewakili industri peralatan mesin Taiwan ikut berpartisipasi. Di antaranya, Omega Taiyo Teknologi (OTT), Accuracy & Technology Leading Company (Accutex), New Technology from WELE, dan The New AEII System from NeuAR.
Melalui program ini, berbagai perusahaan asal Taiwan yang berpartisipasi ikut berbagi pencapaian terbaru dalam industri mesin manufaktur, yang telah mengintegrasikan teknik manufaktur canggih dengan teknologi informasi dan komunikasi inovatif, guna memberikan solusi total bagi para produsen-produsen produk yang ada di Indonesia.
Sejatinya, dengan keunggulan manufakturing yang baik dan berkualitas, maka para pelaku di bisnis industri akan mendapatkan kemudahan khusus dalam waktu pengiriman, fleksibilitas, penyesuaian, dan kemampuan R&D (Research & Development).
Saat ini, Taiwan tercatat sebagai negara yang menempati urutan ketiga di dunia dalam hal ekspor mesin manufaktur khususnya, alas kaki, setelah China dan Italia. Bahkan, di 2019, Taiwan sebagai negara yang menempati peringkat ke-7 untuk pembuat peralatan mesin (machine tool maker), dengan nilai 3,95 miliar dolar.
Salah satu brand yang hadir dalam program kali ini adalah Accutex Technologies Co., Ltd. Accutex didirikan pada tahun 1991 oleh sekelompok insinyur. Perusahaan ini telah merilis dua fungsi utama untuk menyelesaikan manufaktur cerdas Industri 4.0. Adapun penerapan teknologi yang dibawa oleh perusahaan ini adalah solusi pemesinan Wire Cut dan EDM untuk proses manufaktur yang cerdas.
Accutex telah mengembangkan mesin Wire Cut dan EDM secara teratur. Menanggapi aplikasi di industri cetakan, mesin Wire Cut dan EDM Accutex telah mengembangkan teknologi inovatif untuk menyelaraskan dengan Industri 4.0, terutama di bidang jaringan manufaktur. Ada empat poin utama, yaitu komputer, sistem proses manufaktur, sistem TI (Teknologi Informasi), dan robotika.
Accutex sendiri telah mengembangkan fungsi mesin Wire Cut dan EDM menjadi otomatis. Fungsi yang mereka miliki antara lain Fungsi Pengukuran Probing dan Fungsi Penghapusan Inti Akhir, yang akan membantu pengguna untuk melakukan produksi dengan lancar, baik untuk presisi maupun akurasi.
“Taiwan Smart Manufacturing akan selalu memberikan perkembangan teknologi dan inovasi di industri manufaktur terkini guna menjalin kerja sama yang baik dengan para pelaku industri serta membuka wadah komunikasi dan solusi total dalam hal membangun ekosistem 'Smart Manufacturing' di Indonesia dan juga dunia”, papar John Chen M. Sc, Vice President Taiwan Association of Machinery Industry (TAMI).