Bahkan, UMKM yang menggunakan bermacam-macam solusi digital, atau multi-tech adopter, di segmen B2B merekam pertumbuhan positif 1,54 kali lebih dibandingkan dengan mereka yang menggunakan satu macam solusi digital, atau single-tech adopter, di segmen serupa. UMKM multi-tech adopter di segmen B2C juga merekam pertumbuhan positif 1,51 kali lebih dibandingkan dengan single-tech adopter di segmen sama.
“Penggunaan solusi digital yang tinggi tidak terlepas dari talenta digital. Bisnis mikro, kecil, dan menengah yang menyediakan akses ke solusi digital bagi lebih dari 5 karyawannya mencatat pertumbuhan positif antara 1,31 kali hingga 1,39 kali lebih dibandingkan dengan bisnis di segmen serupa yang memberikan akses ke solusi digital bagi sama dengan atau kurang dari 5 karyawannya,” kata Anthony.
Terkait tren ketiga, saat ini, UMKM memanfaatkan solusi digital berbasis awan yang agile dan scalable sebagai platform dimana solusi-solusi lainnya dapat berjalan. Sebagai contoh, solusi SaaS untuk akuntansi sering dihubungkan dengan solusi digital untuk omnichannel commerce, pengelolaan pajak, teknologi financial seperti pembayaran, dan e-commerce agar menciptakan suatu ekosistem digital yang terpadu agar memperlancar operasional bisnis dari ujung ke ujung.
“Ke depannya, UMKM perlu memberi pelatihan teknologi bagi karyawan dan mitra usaha, semakin mengintegrasikan teknologi dengan bantuan SaaS, dan mengadopsi teknologi finansial, atau fintech, untuk memperkuat bisnis,” pungkasnya.