MIX.co.id – Saat belanja di Super Indo, kini konsumen akan menemukan label indikator kandungan gula yang dipampang pada rak produk minuman. Melalui label tersebut, konsumen dapat tahu seberapa banyak kandungan gula yang ada pada produk minuman tersebut.
Inilah gebrakan teranyar yang dilakukan Super Indo. Memperingati Hari Gizi Nasional 2023, Super Indo meluncurkan indikator kandungan gula pada produk minuman dalam kemasan.
President Director Super Indo, Johan Boeijenga, mengatakan bahwa Super Indo berkomitmen untuk menyuguhkan produk yang tidak hanya mudah diakses dan terjangkau di mana saja dan kapan saja, tapi juga produk yang menyehatkan.
Super Indo memiliki peran penting untuk mempromosikan pola makan dan gaya hidup sehat. “Salah satu aksi nyatanya adalah dengan menyediakan sistem navigasi kadar gula yang efektif untuk membatasi konsumsi gula harian,” ujarnya dalam acara kick off indikator gula yang digelar di gerai Super Indo Bez Plaza, Serpong, Kamis (26/1).
Indikator kandungan gula ini bertujuan mengedukasi dan mengajak pelanggan untuk mengkontrol jumlah konsumsi gula harian serta membantu pelanggan dalam mengambil keputusan dalam mengkonsumsi makanan dan minuman.
Permenkes Nomor 30 Tahun 2013, memberikan anjuran mengenai konsumsi gula per orang per hari adalah 10% dari total energi (200 kkal). Konsumsi tersebut setara dengan gula 4 sendok makan atau 50 gram per orang per hari.
Realitanya, masyarakat Indonesia sangat menyukai makanan dan minuman yang serba manis. Padahal, kadar gula yang tinggi berisiko terhadap diabetes. Data pada International Diabetes Federation (IDF) tahun 2021 menyebutkan, Indonesia berada di posisi kelima dengan jumlah pengidap diabetes sebanyak 19,47 juta, dengan prevalensi diabetes sebesar 10,6%.
Dr. Rimbawan, pakar Nutrisi dari IPB University, menyarankan konsumen agar lebih cermat dalam memilih alternatif minuman yang lebih sehat. Caranya adalah dengan membaca informasi nilai gizi pada label kemasan pangan.
“Saya sangat mendukung dan mengapresiasi langkah yang diinisiasi oleh Super Indo untuk mengedukasi masyarakat terkait dengan pengelompokan kandungan gula dalam setiap produk minuman,” katanya.
Label indikator gula yang diiniasi Super Indo diapreasiasi oleh banyak pihak. Esti Widiastuti, selaku Ketua Tim Kerja Penyakit Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik, Direktorat P2PTM Kementerian Kesehatan, menyampaikan bahwa label indikator gula ini mengajak masyarakat untuk hidup lebih sehat dan seimbang.
“Upaya Super Indo memungkinkan pelanggan untuk memilih pola makan yang lebih dan inisiatif ini dapat ditiru oleh semua peritel,” timpal Lawrence Haddad, Direktur Eksekutif Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN).
Sementara Yuvlinda Susanta, General Manager of Corporate Affairs & Sustainability Super Indo, mengungkapkan sistem navigasi kandungan gula atau indikator gula saat ini diterapkan pada lima kategori produk minuman, yakni Jus, Minuman Siap Saji, Minuman Ringan, Tonik, dan Air minum dalam kemasan.
Indikator gula menunjukkan kandungan gula per 100 ml. Ada empat warna pada lebel indikator, yakni kuning (kandungan gula ≤ 0,5 gr); Jingga Muda (kandungan gula 0,5 - 6 gr); Jingga (kandungan gula 6 - 12 gr); dan warna Jingga Tua (kandungan gula > 12 gr). Semakin gelap warnanya maka semakin tinggi kandungan gulanya.
Ke depan, indikator gula akan diterapkan pada makanan dan produk-produk Dairy. “Dengan adanya navigasi kadar gula di rak, pelanggan kami akan tertarik untuk memeriksa kadar gula pada label nutrition fact di setiap produk, sehingga membantu mereka dalam mengambil keputusan,” tandas Yuvlinda. ()