Tahun 2023, Laba Bersih Amar Bank Diperkirakan Rp 150,9 Miliar 

MIX.co.id - Laporan riset ekuitas yang diterbitkan Surya Fajar Sekuritas (SF Sekuritas) terbaru merekomendasikan investor ritel untuk membeli saham PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR), dengan target harga Rp 460. Rekomendasi tersebut berasal dari beberapa perkembangan positif yang diharapkan dapat dilihat oleh investor pada tahun 2023, terutama dari pertumbuhan nilai yang tercipta atas sinergi antara Amar Bank dan Investree, yang saat ini memiliki 18,4% saham AMAR.

Sinergi AMAR dengan Investree akan memperluas target pasarnya ke segmen pelanggan yang lebih besar dan saling melengkapi. Secara khusus, Investree menargetkan segmen kredit usaha kecil dan menengah (UKM) yang belum terlayani, yang kini dapat dilayani melalui AMAR. Sementara itu, AMAR terus bertumbuh pesat di segmen kredit konsumer dan bisnis mikro melalui platform pinjaman digitalnya, Tunaiku.

Pada periode 2016-2021, AMAR merealisasikan CAGR 96% dalam penyaluran pinjaman melalui Tunaiku, dari hanya Rp 73 miliar pada 2016 menjadi Rp 2,1 triliun pada 2021. Analis SF Sekuritas kini memperkirakan pendapatan bunga bersih dan laba bersih AMAR tumbuh sebesar 32,2% dan 17,4% CAGR masing-masing pada tahun 2023-2027, berdasarkan CAGR 27,7% dalam penyaluran pinjaman. Laporan tersebut menyoroti bahwa pada tahun 2023, AMAR diperkirakan akan mencatat laba bersih sebesar Rp 150,9 miliar, didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 49% yoy (year-on-year).

Laporan tersebut juga menggungkapkan bahwa saat ini segmen konsumer dan bisnis mikro berkontribusi sekitar 87% dari total pinjaman AMAR, sedangkan segmen korporasi besar berkontribusi 13%. Kolaborasi dengan Investree akan memungkinkan AMAR untuk mengakses segmen UKM dan memungkinkan bank untuk mempertahankan pertumbuhan dan diversifikasi kredit yang kuat ke depan.

Masuknya AMAR ke segmen UKM diharapkan dapat mendorong pertumbuhan yang signifikan, mengingat segmen tersebut di Indonesia sangat besar, namun masih belum terlayani. Berdasarkan data Asian Development Bank, segmen UKM menyumbang 61% dari PDB Indonesia dan juga menyumbang lebih dari 96% dari total perusahaan dan karyawan di negara ini.

Oleh karena itu, UKM memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Namun, pinjaman yang diberikan kepada segmen UKM masih kurang dari 20% berdasarkan total pinjaman yang disalurkan di Indonesia. Sebagai penggerak pertama dalam perbankan digital di Indonesia dan dengan kecanggihan teknologi yang dipadukan dengan kemampuan Investree, AMAR diharapkan dapat melayani dan meningkatkan akses keuangan bagi UKM Indonesia.

David Wirawan, Executive Vice President Finance Amar Bank, menambahkan, “Kami telah menerima banyak ulasan dan komentar positif dari analis ekuitas. Kami percaya bahwa laporan penilaian penting untuk membangun awareness dan kepercayaan dari investor publik. Kami bermaksud untuk membangun hubungan dan mengomunikasikan rencana pertumbuhan ambisius kami dengan lebih banyak analis di masa mendatang.”

Seperti yang disoroti dalam laporan tersebut, Amar Bank tetap benar-benar fokus untuk mengembangkan platform pinjaman digitalnya, Tunaiku, yang dilengkapi dengan aplikasi bank cerdas khusus seluler berbasis cloud, Senyumku. “Sebagai pelopor perbankan digital Indonesia, Amar Bank telah membuktikan kemampuan teknologi untuk melayani konsumen dan usaha mikro yang kurang terlayani, dan kerja sama dengan Investree akan memperluas target pasar bank untuk mencakup segmen UKM, yang pada akhirnya akan meningkatkan profitabilitas di tahun-tahun mendatang,” pungkas David.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)