Hadir sejak 2014 lalu, akhirnya Tujuh Imaji Film siap meluncurkan dua film perdananya di tahun ini. Berbeda dengan tema-tema popular yang biasa diusung oleh berbagai film layar lebar, Tujuh Imaji Film justru menawarkan diferensiasi sebagai added value-nya. Ya, Tujuh Imaji Film mencoba menyajikan film yang mengangkat keberagaman dan kekayaan Indonesia.
Diungkapkan Chief Operation Officer Tujuh Imaji Film Lody Supit, “Film dengan tema keberagaman Indonesia kami pilih karena kami memiliki komitmen untuk menunjukkan keindahan negeri, baik dari sisi budaya, kuliner, bahasa, hingga kekayaan alam atau destinasi wisata. Sebagai film perdana, tahun ini kami akan mengeksplorasi keindahan dan perjuangan manusia di Kalimatan. Selanjutnya, pada film kedua yang juga akan dirilis di tahun ini, kami akan menyajikan kisah seorang perempuan yang banyak bersinggungan dengan kekerasan, tetapi alam mampu memberikan ia ruang untuk menemukan cinta serta kemanusiaan di sudut Desa Flores.”
Pada film perdana ini, Tujuh Imaji Film menggandeng sutradara ternama, Agus Makkie. Sementara untuk para pemeran filmnya, dikatakan Lody, Tujuh Imaji Film mengajak empat artis ternama. Di antaranya, Donny Alamsyah, Rizky Hanggono, Elma Theana, dan Mike Lucock.
Menyadari bahwa tema yang dihadirkan tidak terlalu popular bagi audience di Indonesia, diungkapkan Lody, maka berbagai pendekatan komunikasi siap dilancarkan Tujuh Imaji Film. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan melakukan pendekatan Public Relations lewat media gathering, yang digelar hari ini (24/2) di Jakarta. Pada kesempatan itu, Tujuh Imaji Film mendatangkan para artis yang akan bermain di film perdana.
Langkah berikutnya, diungkapkan Lody, “Kami tengah mendekati brand yang memiliki misi dan komitmen yang sama dalam mengkomunikasikan kekayaan dan keberagaman Indonesia. Termasuk, melakukan pendekatan kepada calon investor dalam negeri maupun asing, mengingat saat ini perfilman telah dihapus dari Daftar Negatif Investasi.”
Langkah lainnya adalah dengan menggelar strategi komunikasi secara terintegrasi. Memasuki tahap teaser, ia menjelaskan, Tujuh Imaji Film akan memanfaatkan kanal digital dan social media. “Sebab, target utama dari film perdana ini adalah usia 18-35 tahun, yang notabene sangat akrab dengan digital dan social media Meskipun demikian, film ini dapat ditonton oleh semua umur,” lanjutnya.
Selain itu, Tujuh Imaji Film juga akan mengerahkan para artis yang berperan di film tersebut untuk menjadi Key Opinion Leader atau influencer. Sejatinya, para artis tersebut memiliki pengikut atau fan base yang banyak di social media. “Mereka akan secara aktif memposting hal-hal terkait film ini dengan hastag #IMAJINDONESIA. Misalnya, ketika shooting berlangusung, para artis dapat live di akun social media mereka dengan mengkomunikasikan sekaligus men-share kekayaan budaya atau alam yang mereka alami di Kalimantan,” terangnya.
Tak hanya di social media, kanal konvensional seperti Below the Line dan Above the Line pun akan dimanfaatkan Tujuh Imaji Film dalam mengkampanyekan film perdananya itu. “Kami juga akan melakukan roadshow ke berbagai daerah, dengan mengunjungi titik-titik hangout publik,” ujar Lody, yang berharap ke depannya Tujuh Imaji Film masih akan mengusung tema serupa.