MIX.co.id - Ada beberapa catatan penting yang berhasil disimpulkan dari acara “Standard Chartered ASEAN Business Forum 2021” yang digelar pada akhir Oktober ini secara virtual. Antara lain, munculnya tren aktivitas bisnis dan investasi yang mengusung nilai “keberlanjutan”. Nilai keberlanjutan ini dinilai mampu membawa transformasi cara hidup global demi tercapainya low carbon economy.
Dijelaskan José Viñals, Group Chairman Standard Chartered PLC, tidak hanya dalam tatanan global, dalam tatanan regional pun nilai keberlanjutan sudah mengalami peningkatan yang signifikan dalam implementasinya, tak terkecuali ASEAN. “Saat ini, seantero ASEAN sudah memahami petunjuk yang tepat untuk mengurangi low carbon dengan mengutamakan investasi yang berkelanjutan demi mengurangi resiko perubahan iklim,” ucapnya.
Demi mendorong keberlanjutan di ASEAN, Standard Chartered meluncurkan berbagai program yang kolektif dan kritikal agar lingkungan ekonomi mendapatkan manfaat sosial. “Salah satu contohnya, kami menjadi ‘bapak angkat’ investasi keberlanjutan dan menjalankan pelatihan carbon credit di Singapura,” lanjutnya.
Standard Chartered juga membawa pendanaan yang komprehensif untuk mendukung investasi keberlanjutan. “Kami mempunyai dana US$ 75 juta untuk investasi keberlanjutan sampai dengan akhir tahun 2024 untuk investasi proyek-proyek seperti EBT (Energi Baru Terbarukan) dan konstruksi keberlanjutan. Ke depan, kami juga ingin memberikan strategi keuangan yang tepat untuk berbagai pihak, termasuk mendapatkan perspektif dari suara nasional ASEAN terkait program keberlanjutan,” akunya.
Sementara itu, Ditambahkan Benjamin Hung, Chief Executive Officer Asia Standard Chartered, bisnis harus mulai mengimplementasikan teknologi demi keberlanjutan, yang tentu saja harus melakukan investasi. Sejatinya, bisnis yang menerapkan kecepatan dalam digitalisasi seperti e-commerce akan dapat menang dalam bersaing. “Untuk itu, berinvestasilah di pasar negara berkembang untuk mengambil persepektif baru, lihat tren arah mikro, dan lakukan pembangunan jangka panjang,” katanya memberikan tips.
Catatan pentingnya lainnya adalah bank terus menginvestasikan ratusan juta dolar dalam inisiatif strategis setiap tahun. Investasi tersebut dilakukan untuk menjawab pergeseran yang meluas ke inisiatif dan inovasi digital. Oleh karena itu, guna meningkatkan kemampuan digital Standard chartered di ASEAN, sejumlah upaya dilakukan.
Standard Chartered Bank Indonesia misalnya, menawarkan solusi Virtual Account Payment (VAP) untuk memungkinkan Blue Bird, operator taksi terbesar di Indonesia, untuk mengelola aliran pembayaran di cabang-cabangnya secara efektif. Melalui integrasi sistem end-to-end yang mulus dengan Blue Bird, perusahaan mempertahankan kendali penuh atas semua akun operasi otomatis di seluruh cabangnya. Dengan VAP, Blue Bird dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan kasnya dengan menghilangkan kas menganggur dan meningkatkan manajemen biaya dan risikonya.
Selain itu, Standard Chartered juga bermitra dengan Astro Malaysia Holdings Berhad (ASTRO), perusahaan konten dan konsumen multi-platform terkemuka, untuk merancang dan mengimplementasikan struktur In-House Bank (IHB) pemenang penghargaan. Dengan memusatkan kegiatan keuangan dan treasury di lebih dari 20 anak perusahaannya ke dalam IHB, ASTRO mampu meningkatkan kontrol dan visibilitas atas dana dan likuiditasnya di dalam grup.
Pengaturan pinjaman antar perusahaan dan kemampuan jaringan internal IHB memungkinkan Astro memaksimalkan peluang untuk mendanai sendiri dan mengurangi pinjaman eksternal. Dengan solusi inovatif ini, ASTRO berhasil mencapai tujuan transformasi treasury untuk meningkatkan efisiensi operasional dengan meningkatkan manajemen permodalan dan likuiditas serta mengurangi biaya keuangan secara keseluruhan.
