Takeda dan PKJS-UI Dorong Kepemimpinan Perempuan di Sektor Kesehatan

MIX.co.id - Memanfaatkan momentum Hari Perempuan Internasional, Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI) dan PT Takeda Innovative Medicines menggelar Diskusi Publik bertajuk “Membangun Kepemimpinan Perempuan di Sektor Kesehatan”, pada hari ini (6m7/3), di Jakarta.

“Momentum Hari Perempuan Internasional diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya para perempuan di dunia dan di Indonesia, bahwa perempuan memiliki peran yang sangat krusial dalam kemajuan suatu negara. Dalam kaitannya dengan acara kita hari ini, perempuan berperan penting dalam memperkuat sistem kesehatan di Indonesia. Selain karena seorang perempuan adalah pondasi keluarga, perempuan dapat pula menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan, serta mendorong terciptanya kebijakan yang berpihak pada kesehatan perempuan. Untuk itu, melalui diskusi publik hari ini, kami berharap dapat menginspirasi para perempuan di Indonesia dan mendorong terciptanya perubahan positif terkait dengan derajat kesehatan di Indonesia, serta menggerakkan perempuan Indonesia agar lebih peduli terhadap isu kesehatan,” papar Ir. Aryana Satrya, M.M., Ph.D., Ketua PKJS-UI.

Pada kesempatan yang sama, Dr. Lestari Moerdijat, S.S., M.M., selaku Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, menegaskan bahwa perempuan memiliki peran besar dalam hal kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, inklusi sangatlah penting dalam upaya optimalisasi penguatan sektor kesehatan.

"Kami berterima kasih pada penyelenggara, PKJS UI dan Takeda, yang telah mengangkat isu inklusi dalam peringatan Hari Perempuan Sedunia hari ini, sehingga kita dapat mendengar para perempuan yang menginspirasi khususnya dalam sektor kesehatan. Terutama saat ini, di mana El Nino yang terjadi berdampak bagi Kesehatan masyarakat, khususnya Demam Berdarah Dengue (DBD) yang merebak di berbagai wilayah. Oleh sebab itu, kami mengimbau semua lapisan masyarakat untuk memperkuat pencegahan DBD dengan komprehensif yaitu 3M Plus dan juga vaksinasi dengue sebagai opsi pencegahan pilihan," urai Dr. Lestari.

Sementara itu, Lenny N. Rosalin, SE, MSc, MFin., Deputi Bidang Kesetaraan Gender, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KPPPAI), mengatakan, jumlah perempuan di Indonesia mencapai 49%, atau hampir separuh dari populasi penduduk, tapi ketimpangan gender masih terjadi hamipr di semua lini kehidupan. Oleh karena itu, kesehatan masyarakat menjadi komponen kunci bagi Indonesia untuk membangun manusia.

Tantangannya, indeks pembangunan manusia (IPM) di beberapa provinsi masih di bawah IPM Nasional. “Jika bicara kebjiakan publik, termasuk di bidang kesehatan, maka ada empat hal yang penting untuk diperhatikan yaitu AMPK - Akses, Manfaat, Partisipasi dan Kontrol. Di keempat aspek ini, perempuan masih di bawah laki-laki. Oleh karena itu, para perempuan di Indonesia harus terus belajar, mengasah diri, dan menjadikan setiap tantangan sebagai kesempatan untuk meningkatkan kapasitasnya," ajaknya.

Dr. Dra. L. Rizka Andalusia, Apt., M.Pharm., MARS., Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, menambahkan, perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan, baik sebagai tenaga kesehatan maupun sebagai penerima layanan kesehatan.

“Data Kementerian Kesehatan 2024 menunjukkan, jumlah tenaga medis di Indonesia mencapai 1,5 juta orang, dan 77% di antaranya adalah perempuan. Dominasi perempuan ini menunjukkan kontribusi besar mereka dalam menjaga kesehatan masyarakat,” ujar Dr. Rizka.

Lebih jauh ia menegaskan, perempuan harus dapat berdaya untuk menjaga kesehatan keluarga dan negeri. “Peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga antara lain melalui pemantauan kehamilan, vaksinasi dan pemantauan tumbuh kembang anak, serta menjaga kebugaran keluarga. Utamanya, harus berperilaku hidup sehat agar bisa menjaga kesehatan dirinya, karena perempuan merupakan cerminan dari gaya hidup sehat keluarganya. Perempuan yang sehat secara fisik dan mental bisa menyampaikan pesan kesehatan dengan baik serta dapat membiasakan pola hidup sehat tidak hanya bagi keluarganya, namun juga untuk masyarakat," pungkas Rizka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)