MIX.co.id - Sebagai bagian integral dari Cetak Biru Industri Wisata Kesehatan Malaysia (2021-2025), program "Rumah Sakit Wisata Medis Unggulan" resmi dirilis pada 2022 lalu. Program Rumah Sakit Wisata Medis Unggulan memberdayakan institusi layanan kesehatan swasta untuk mengidentifikasi dan menangani area yang perlu ditingkatkan sepanjang perjalanan wisata Kesehatan pasien, dengan panduan standar internasional.
Dipelopori oleh Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) dan didukung penuh oleh Kementerian Kesehatan, program tersebut digelar bersama dengan badan internasional IQVIA dan Joint Commission International (JCI). Program "Rumah Sakit Wisata Medis Unggulan" diharapkan dapat menjadikan Malaysia sebagai ikon global untuk wisata kesehatan.
Pada awal tahun ini, empat rumah sakit finalis telah diumumkan, dan diharapkan dapat membawa program itu ke Fase Akselerasi untuk menjadi ikon global dalam ekosistem layanan kesehatan.
Rumah sakit-rumah sakit tersebut adalah Insititut Jantung Negara (IJN), Mahkota Medical Centre (MMC), Island Hospital (IH), dan Subang Jaya Medical Centre (SJMC).
Keempat rumah sakit itu berusaha untuk memberikan pengalaman bagi pasien yang baik dan lancar dari awal hingga akhir dengan berpedoman pada keunggulan medis berbasis hasil, praktik-praktik terbaik dalam pelayanan, serta citra merek internasional.
Diungkapkan Dato' Akmal Arief Mohamed Fauzi, Wakil CEO Grup IJN, program itu menawarkan kesempatan untuk meningkatkan kapasitas dan meningkatkan keunggulan IJN secara global.
"Selama 31 tahun, IJN selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik di segala bidang. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan terus belajar. Ini adalah program yang sangat komprehensif yang memungkinkan kami untuk melakukannya," yakinnya.
MMC juga memuji program itu, karena telah mendorong kemajuan mereka. "Perjalanan kami telah mengalami transformasi, meningkatkan operasi kami melalui fasilitasi Investasi Fast-Trackwawasan dari mentor dan penasihat program. Hal ini telah mempercepat akses kami ke sumber daya, jaringan, dan kolaborasi," ucap CEO Stanley Lam.
Adapun IH melihat program ini sebagai pendorong bagi ekosistem layanan kesehatan di Malaysia. "Dampak ekonomi dari wisatawan kesehatan ke Penang saja pada tahun 2023 diperkirakan mencapai lebih dari RM1 miliar. Peluang yang dihasilkan akan memungkinkan kami untuk meningkatkan standar perawatan medis dan pemberian layanan," terang Lim Kooi Ling, Kepala Staf.
Sementara itu, Bryan Lin, CEO SJMC, mengatakan, "Program ini mengintegrasikan keindahan negara ini dengan kemampuan medis kami untuk memberi manfaat bagi mereka yang mencari liburan dan pengobatan, sekligus bagi ekonomi negara ini. Program ini memberikan kami platform untuk mencapai layanan kesehatan berkualitas internasional, memastikan pengalaman wisatawan kesehatan yang tanpa hambatan dan menyenangkan."