Revolusi Industri 4.0 menuntut perusahaan atau organisasi untuk melakukan transformasi digital. Termasuk, mendigitalisasi setiap dokumen penting perusahaan maupun organisasi. Untuk itu, dibutuhkan perangkat teknologi yang mampu menjawab kebutuhan tersebut, salah satunya melalui produk scanner.
Dijelaskan Joni Irwanto, Head of Commercial & Clients Group PT Fujitsu Indonesia, pasar scanner di Indonesia masih sangat menjanjikan. Terbukti, setiap tahunnya penjualan produk scanner di Indonesia mencapai lebih dari 20 ribu unit. Di pasar scanner, Fujitsu memimpin dengan penguasaan pangsa pasar sebesar lebih dari 30%.
“Di global, Fujitsu juga market leader di pasar scanner dengan market share 50%. Sementara itu, bicara tentang nilai bisnisnya, saya tidak bisa menyebutkan, karena range harga produk scanner sangat luas. Mulai dari yang termurah Rp 4 juta-an hingga yang termahal Rp 200 juta-an,” katanya.
Hari ini (19/3), Fujitsu kembali menjawab kebutuhan pasar korporat dengan merilis produk scanner terbarunya, Fujitsu ScanSnap iX1500. Dibandrol dengan harga Rp 11 juta dan tawaran garansi tiga tahun, produk baru tersebut menyasar segmen small medium business.
Ditambahkan Geotama Riamputra, Scanner Product Manager PT Fujitsu Indonesia, ScanSnap iX1500 dibangun dari tiga elemen, yakni Simplicity, Control, dan Collaboration. “Dengan tiga elemen itu, kami menawarkan proses yang efisien hanya dengan satu kali sentuh sehingga pengguna dapat menjanlankan fungsi-fungsi dasar seperti pengaturan dan konfigurasi WiFi, melakukan custom profile mereka sendiri, dan berbagi dokumen yang telah di-scan ke banyak pengguna,” ucapnya.
Tak tanggung-tanggung, untuk produk baru berteknologi Artificial Intelligence (AI) itu, Fujitsu menargetkan penjualan sebanyak 2.000 unit per tahun. Target optimistik tersebut didasari dari penjualan produk scanner sebelumnya yang selalu berhasil terjual 1.800-2.000 unit per tahunnya.
Dipaparkan Joni, untuk mencapai target tersebut, sejumlah upaya siap dilancarkan Fujitsu. Di antaranya, menggelar kegiatan edukasi ke sejumlah perusahaan. “Kami akui, kesadaran market akan pentingnya produk scanner dalam mendigitalisasi setiap dokumen demi menuju Revolusi Industri 4.0, memang masih rendah. Oleh karena itu, kami masih harus melakukan edukasi market. Salah satunya, dengan menggelar edukasi melalui media seperti yang dilakukan pada hari ini,” lanjutnya.
Selain itu, imbuh Joni, Fujitsu juga menggelar kegiatan edukasi berupa workshop ke berbagai perusahaan yang membutuhkan digitalisasi dokumen perusahaan atau organisasi mereka. Misalnya, edukasi ke rumah sakit, sekolah, firma hukum, perusahaan, dan sebagainya. “Untuk itu, kami juga berpartisipasi dalam kegiatan Hospital Expo yang akan digelar dalam waktu dekat. Pada kesempatan itu, kami akan mengedukasi market dan memperkenalkan Fujitsu ScanSnap iX1500,” tutupnya.