Setelah 2 tahun terakhir cloud system menjadi pusat perhatian di Indonesia, sistem komputasi operasi yang terintegrasi dan hanya digunakan untuk web browser ini kembali hangat diperbincangkan. Maka dalam rangka mengkomunikasikan peranan teknologi Informasi berbasis cloud di Indonesia, PT Infinys System Indonesia(Infinys) dan PT Duta Kalingga Pratama (DKP), pada Senin (10/09) silam, mengadakan talkshow mengenai hal tersebut di FX Lifestyle X'center, Senayan.
Dondy-Bappedyanto, General Manager PT Infinys System Indonesia: "Pasar pengguna sistem 'cloud' telah mencapai 150% dan akan terus meningkat di tahun mendatang."
Dondy Bappedyanto, General Manager PT Infinys memaparkan bahwa dalam perkembangan beberapa tahun terakhir penggunaan cloud system bertambah dan giat digunakan. “Maraknya perkembangan cloud dan penggunaannya tidak terlepas dari meningkatnya kesadaran company untuk menggunakan cloud” paparnya.
Menurut Dondy, penggunaan sistem komputasi menjadi sangat penting mengingat efisiensi dan efektivitas suatu operasi produksi di dalam perusahaan, terlebih ketika Mugiono, Contract Logictic Distribution Manager, PT Bina Sinar Amity menjelaskan saat perusahaan menggunakan cloud mampu mengefisiensi pekerjaan hingga 90%.
Lebih jauh Dondy menjelaskan saat ini pasar pengguna cloud system mencapai 150% dan akan terus meningkat di tahun mendatang. Pasar potensial yang sangat bisa digarap tersebut, nyatanya menimbulkan keinginan juga dari perusahaan penyedia jasa cloud system yang berbasis di luar negeri. “Melihat besarnya animo pasar di Indonesia, mereka dengan berani ingin menjajaki disini, tentu saja sebagai salah satu pionir dan perusahaan asli Indonesia, hal ini adalah sebuah tantangan yang tidak boleh dianggap remeh," ujarnya.
Lanjut Dondy, “Terlebih ketika 2011, Infinys mampu mencetak revenue sebesar 60%–70% dari sektor interprise, seperti finance, bank, dan insurance. Dari ketiga sektor inilah, banyak kompetitior terutama dari luar yang mencoba menjajal dengan hanya mengandalkan nama”. Inilah yang tidak boleh menjadi kelengahan kami. Karena secara psikologis kami yang mengerti kebutuhan pasar di Indonesia, dan kami berupaya memberikan yang terbaik kepada konsumen,” tuturnya.
Menangani lebih dari 400 company dengan user yang mencapai ribuan, tidak lantas membuat Infinys menjadi terbuai. “Semakin meningkatkanya persaingan, rencana kami kedepan juga sama pentingnya, yaitu dengan menambah jumlah konsumen hingga 700 company” papar Dondy. Namun company saja tidak cukup, karena ternyata konsumen end user pun sudah berani untuk memakai sistem ini, walau masih dalam bentuk start up yang jumlah traffic-nya masih rendah.
Mengenai start up, Dondy menjelaskan, pasar digital akan semakin berkembang dengan banyak bermunculan start up – start up yang akan booming dan menjadikannya potential market. “Hal ini merupakan bentuk investasi. Dan start up yang traffic-nyasedang tentu lambat laun akan menjadi besar, dan ketika menjadi besar itulah kami menjadi partner yang menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan,” katanya.
Berdasarkan hal tersebut, Infinys berencana menurunkan harga dan mulai masuk ke customer (end user). “Karenanya start up tidak bisa dianggap remeh, karena ada potensi pasar digital disana. Dalam angka prosentase, pertumbuhan start up di dalam revenue kami mencapai 10%–15%, dan itu cukup besar” unggah Dondy.
“Selain target – target yang ditetapkan, di tahun 2013 mendatang kami sudah akan mengincar segmen youth sebagai konsumen. Maka untuk menunjang sasaran segmen, kami sudah ancang-ancang bekerjasama dengan salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia” ucap Dondy. Kerjasama yang dilakukan dengan perusahaan telekomunikasi tersebut diyakini akan menjadi jembatan penghubung untuk mencapai segmen pasar youth yang memang banyak juga menggunakan fasilitas internet melalui mobile broadbrand.