Tepis Stigma Negatif MSG, Ajinomoto dan PERGIZI PANGAN Gelar Program Edukasi

MIX.co.id - PT Ajinomoto Indonesia berkomitmen untuk turut berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang pencegahan obesitas. Oleh karena itu, pada awal Februari ini, Ajinomoto bekerja sama dengan PERGIZI PANGAN Indonesia menggelar program webinar bertajuk “Benarkah Umami Menyebabkan Obesitas?”

Program yang digelar pada awal Februari itu dihadiri oleh dosen gizi, mahasiwa gizi, dan ahli gizi di seluruh indonesia. Turut hadir Ketua PERGIZI PANGAN Indonesia Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS, yang memaparkan fakta-fakta ilmiah dan jurnal penelitian terbaru mengenai bumbu Umami. Dengan demikian, dapat menepis stigma negatif bahwa bumbu Umami seperti MSG dapat menyebabkan obesitas.

“Siapa saja beresiko mengalami obesitas, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Pada prinsipnya, ada banyak faktor pemicu obesitas. Ada pemicu dari potensi genetik, potensi gangguan metabolisme, atau juga ketidakseimbangan hormonal. Nah dalam webinar kali ini, yang mau saya highlight masih banyak juga anggapan bahwa bumbu Umami seperti MSG dapat menyebabkan obesitas,” papar Prof. Hardin.

Menurutnya, ada banyak jurnal penelitian seperti di China dan Vietnam yang dapat membuktikan bahwa penggunaan MSG tidak menyebabkan overweight atau obesitas. “Penelitian-penelitian tersebut dimulai dari menggunakan sampel hewan hingga yang terbaru adalah pada manusia, di mulai dari tahun 2008 hingga 2013,” lanjutnya.

Ditambahkan Prof Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, Guru Besar Bidang Keamanan Pangan dan Gizi di Fakultas Ekologi Manusia IPB, MSG atau bumbu Umami juga memiliki manfaat. Di antaranya, dapat mengontrol nafsu makan, meningkatkan pencernaan makanan berprotein, serta mampu meningkatkan produksi saliva (air liur) yang berperan membantu proses pencernaan senyawa kompleks di mulut, sehingga pada saat sudah di lambung pun kemudian mudah diserap tubuh.

“Sementara itu, untuk mencegah penyakit degeneratif, seperti diabetes, obesitas, jantung, dan hipertensi, guna mewujudkan hidup sehat, penting untuk diperhatikan anjuran dari Kementerian Kesehatan RI tentang pembatasan asupan gula, garam, lemak (GGL),” saran Prof. Ahmad.

Lebih jauh ia menegaskan, sebenarnya jika ingin makanan yang dikonsumsi memiliki cita rasa yang tinggi, namun juga ingin diet rendah garam, maka menggunakan bumbu umami seperti MSG bisa dijadikan solusi. “Banyak penelitian di luar negeri seperti di Jepang, menunjukkan bahwa penggunaan MSG bisa menjadi strategi diet rendah garam. Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya 1/3 dari kandungan natrium pada garam dapur biasa,” yakin Prof. Ahmad.

Pada kesempatan ini, Ajinomoto juga memperkenalkan kampanye “Bijak Garam”. Dituturkan Grant Senjaya, Head of Public Relation Department PT Ajinomoto Indonesia, “Saat ini, kami memiliki kampanye ‘Bijak Garam’ yang mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam dan mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam memasak.”

Kampanye “Bijak Garam” ini, menurutnya, dapat menjadi solusi cermat dalam mengurangi penggunaan garam dalam setiap masakan dengan mempertahankan cita rasa yang tetap seimbang. Pengurangan asupan garam atau diet rendah garam dapat diganti dengan penggunaan garam dengan bumbu umami seperti MSG.

“Pentingnya bijak dalam mengatur asupan garam ini, kami gaungkan juga melalui www.dapurumami.com/page/bijak-garam. Selain informasi mengenai pentingnya diet garam, kami juga membagikan tips cara membuat masakan rendah garam tetap enak dan bergizi, di rubrik Tanya Nutri Expert agar konsumen dapat mengetahui informasi gizi langsung dari ahlinya dan Jurnal Umami yang menjadi sarana interaktif berbagi tips, resep, dan berbagai info kuliner,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)