Teras Lakon, Jadi Pusat Ekosistem Pelestarian Budaya Indonesia

Selain seni dan karya wastra, LAKON Indonesia juga secara konsisten memberi ruang penghormatan bagi seni dan seniman Indonesia melalui kolaborasi dalam setiap presentasinya, seperti musisi dan komposer Addie MS, arsitek Adi Purnomo, sejumlah fotografer seperti Davy Linggar, Adi Nugroho, dan Bona Soetirto, Didik Nini Thowok yang dikenal sebagai penari, musisi gamelan, dan wayang kulit.

Hal ini membuktikan bahwa LAKON Indonesia merupakan sebuah brand Indonesia yang konsisten berupaya mengangkat fashion berbasis budaya Indonesia sehingga mencapai level yang lebih tinggi dari apa yang pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia.

Tidak berhenti di sini. LAKON Indonesia juga aktif berbagi ilmu dan pengalaman melalui kerja sama dengan Kedutaan Perancis dan JF3 melalui Pintu Incubator. Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong perkembangan para kreator muda di kedua negara. Saat ini Pintu Incubator telah sukses mengantarkan 6 kreator muda Indonesia untuk masuk ke pasar Eropa.

“Edukasi adalah hal yang sangat penting di negara ini. Saya sudah menikmati mode selama hidup saya, saya banyak membaca dan memperhatikan apa yang sebenarnya terjadi. Banyak generasi masa kini yang tidak menyadari banyak hal secara nyata karena dongeng-dongeng yang diciptakan di sekeliling kita,” ungkapnya.

“Karena itu, edukasi dan bukti nyata yang kami presentasikan menjadi sangat penting agar mereka mengerti kenyataan, kritis dalam melihat permasalahan, dan bijaksana dalam memberikan solusi,” imbuh Thresia Mareta yang juga menjadi salah satu inisiator dari program Pintu Incubator. ()

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)