Sebagai bagian dari RSI, pihaknya merilis Harmonized Responsible Sourcing Framework for Recycled Plastics (Harmonized Framework), yang merupakan upaya global pertama untuk membentuk kerangka kerja terpadu dan dapat ditindaklanjuti bagi perusahaan untuk melindungi hak-hak pemulung.
RSI fokus pada lima aspek, yakni pemberdayaan ekonomi, kesehatan dan keselamatan, otonomi dan inklusi, keterwakilan kolektif, dan kesetaraan gender sebagaimana termaktub dalam Harmonized Framework. Sosialisasi program dilakukan dengan mengundang para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam lokakarya peluncuran proyek pada bulan Oktober lalu.
“Di Indonesia, tujuan kami adalah meningkatkan pendapatan dan kondisi kerja bagi 700 pekerja sektor sampah informal, memberikan pelatihan bagi 8.500 pekerja sampah mengenai praktik kesehatan dan keselamatan, dan menyediakan 25.000 ton sampah plastik secara bertanggung jawab,” papar Anna Douma.
Selain itu, pihaknya melatih 131 bisnis mengenai Harmonized Framework dan perangkat implementasinya serta mengidentifikasi satu perangkat ketertelusuran untuk diadopsi.
The Circulate Initiative berkolaborasi dengan mitra untuk mengeksekusi RSI, salah satunya adalah Yayasan Mahija Parahita Nusantara (Mahija), organisasi non-profit yang berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja sektor informal di bidang pengelolaan sampah yang merupakan inisiatif bersama antara Coca-Cola Europacific Partners Indonesia dan Dynapack Asia.
Mahija telah mengambil peran utama sebagai pelaksana program RSI di lapangan. Bersama The Circulate Initiative, Mahija telah berupaya melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk asosiasi pekerja limbah, perwakilan pemerintah, dan dunia usaha, membina kolaborasi yang lebih kuat untuk sistem pengelolaan limbah yang lebih inklusif.
“Misi Mahija adalah memberdayakan komunitas pemulung dan mempromosikan praktik pengelolaan sampah yang etis dan inklusif,” kata Ardhina Zaiza, Chairwoman, Mahija.
Sejak didirikan tahun 2020, Mahija telah memberikan dampak positif kepada lebih dari 42.000 pemulung melalui program kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan. Termasuk inisiatif yang sedang berjalan seperti proyek penerbitan KTP. ()