Pandemi Covid-19 tak hanya berdampak pada bisnis berskala besar. Namun, bisnis berskala UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) juga ikut terkena dampaknya. Dua Coffee, Dewa Collection Bali, dan Jakcloth merupakan UMKM yang turut merasakan krisis di masa pandemi.
Dua Coffee, kedai kopi lokal yang berdiri sejak empat tahun lalu tercatat mengalami penurunan omset hingga 80% pada awal pandemi. Begitu juga dengan Jakcloth yang hadir sejak 2009, sama sekali tidak bisa menggelar bazaar atau festival offline di 28 kota, yang tentu saja berdampak pada bisnis 500 brand yang telah tergabung di Jakcloth.
Lantas, apa yang dilakukan ketiganya dalam menghadapi krisis di masa pandemi? Dijawab Co-Founder Dua Coffee Omar Karim Prawiranegara, pada hari ini (17/8) di program virtual Tokopedia Play Fest, “Ada sejumlah strategi yang kami hadrikan untuk tetap bisa bertahan di masa pandemi, inovasi dan memaksimalkan kanal online.”
Untuk inovasi, dipaparkan Omar, Dua Coffee menghadirkan produk Ready to Drink (RTD) dengan kemasan 1 liter untuk menyasar pasar keluarga yang lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah. Kedua adalah merilis produk baru, Petik Mangga. Ketiga, menghadirkan second brand yang harganya di bawah Rp 20 ribuan, yakni Kedua by Dua Coffee. Semua inovasi dan produk dari Dua Coffee dipasarkan melalui kanal online, yakni di Tokopedia.
“Hasilnya, inovasi produk yang dihadirkan Dua Coffee yang dijual di kanal online Tokopedia booming. Bahkan, omset kami naik 3 kali lipat jika dibandingkan sebelum pandemi. Oleh karena itu, ke depan, kami akan tetap melanjukan pemasaran melalui online,” jelasnya.
Sementara itu, diungkapkan Founder Jakcloth Ucok Nasution, “Saat ini, kami memasuki masa, di mana crowd justru menjadi masalah. Padahal, konsep Jakcloth itu bazaar atau festival offline yang mengumpulkan crowd. Dan, setiap tahunnya kami menggelar roadshow event di 20- 28 kota, termasuk recananya di tahun 2020 ini. Tapi, karena pandemi, sama sekali kami tidak bisa menggelar event offline.”
Lebih jauh ia menjelaskan, ada sejumlah strategi yang dilancarkan Jakcloth. Pertama, menggandeng Tokopedia untuk menggelar event series di kanal online. Ada empat series event online yang rencananya akan digelar selama tahun 2020 ini bersama Tokopedia. Dua series yang sudah digelar adalah series Ramadhan dan Indonesia Bangkit Festival. Di Indonesia Bangkit Festival misalnya, ada 255 brand member Jakcloth yang berpartisipasi.
“Hasilnya, terjadi peningkatkan penjualan di online 2 sampai 5 kali lipat. Untuk itu, meski pandemi telah usai, ke depannya, kami tetap akan menggunakan konsep pemasaran lewat kanal online Tokopedia ini. Misalnya, tahun depan, kami mungkin bisa menggelar 10 series event di Tokopedia. Sebab, lewat online, kami justru bisa menjangkau kota-kota yang selama ini tidak bisa kami jangkau,” ucap Ucok, yang mengakui bahwa dulu sebelum pandemi, kanal online belum dimaksimalkan, karena penjualan lewat offline saja sudah sangat tinggi.
Strategi lainnya yang dilancarkan Jakcloth adalah menghadirkan Pop-Up Store di 30 lokasi. Langkah ini untuk menjadi pengganti event offline yang biasanya menghimpun massa besar. Sebab, menurut Ucok, di Pop-Up Store, jumlah pengunjung sangat terbatas dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Ditambahkan Owner Dewa Collection Bali Dewanti Amalia Artasari, usahanya di Bali juga terkena dampak dari pandemi Covid-19. Mengingat, mayoritas pembeli produknya adalah turis. “Padahal, pada Januari 2020, kami baru buka toko offline. Akhirnya, pada masa pandemi, kami fokus mengoptimalkan jualan di Tokopedia. Selain itu, kami juga menurunkan harga. Hasilnya, kami justru bisa nambah jumlah pengrajin untuk memenuhi kebutuhan,” ujarnya.
VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak menguraikan, dalam menghadapi pandemi, Tokopedia melancarkan strategi kolaborasi, baik berkolaborasi dengan UMKM, pemerintah, perbankan, hingga instansi lainnya.
Ia mencontohkan, dengan mitra pemerintah, perbankan, dan UMKM, Tokopedia menggelar pelatihan yang dikemas lewat webinar kepada para seller maupun calon seller di Tokopedia. Termasuk juga pada saat program “Ramadhan Bangga Lokal” dan “Gerakan Otomotif Nasional”, Tokopedia juga berkolaborasi dengan banyak pihak dan UMKM.
“Dengan konsisten memberikan panggung luas bagi para pegiat usaha lokal, salah satunya melalui Tokopedia Play Fest, kami ingin lebih banyak lagi masyarakat yang bangga buatan Indonesia. Kami juga berharap semakin banyak UMKM yang tergerak memanfaatkan teknologi demi mempertahankan bisnis sekaligus berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi yang saat ini terdampak pandemi,” tutupnya.