Menurut Matthew, peran pokok pemasaran adalah mendukung Litbang dan operasional. “Selain mengerti aspirasi dan inspirasi konsumen Indonesia, peran pemasaran di dalam Fore Coffee adalah menjembatani aspirasi tersebut dengan ragam inovasi produk yang dikehendaki oleh masyarakat. Sepanjang tahun 2022, Fore Coffee banyak melakukan firsts, mulai dari lini minuman untuk anak-anak bernama Fore Junior, lini Fore Deli, hingga kolaborasi dengan merek gaya hidup premium seperti Grab, Laneige, Green Rebel, hingga Oma Elly. Semua peluncuran ini juga dikemas dengan pemasaran digital-centric yang juga kekinian,” ucapnya.
Dengan kampanye konsisten yang telah diterapkan setiap bulan, Fore Coffee pun meraih WOM (word of mouth) dari konten UGC (user generated content) yang disebarkan lewat jaringan media sosial. Sementara itu, berdasarkan research yang dilakukan bersama pihak ketiga, Fore Coffee mengalami lonjakan tingkat kepuasan dan NPS (Net Promoter Score) sebanyak 23% serta menempatkan Fore Coffee sebagai peraih NPS tertinggi di antara merek lainnya di Indonesia.
Dengan berbekal jaringan seluas 134 gerai di Jabodetabek, wilayah pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan, Fore Coffee optimis untuk mencapai target bisnis untuk menambah sekitar 75 gerai dengan merambah kota-kota mid-size. Dengan demikian, bisa mengoperasikan total sekitar 200 gerai hingga akhir tahun 2023.
“Cita-cita kami adalah agar Fore Coffee bisa menjadi satu brand yang dicintai dan dipercayai oleh konsumen Indonesia. Goal ini tampak sederhana, tapi memerlukan komitmen yang luar biasa dari semua elemen perusahaan. Dengan asas keterbukaan dan transparansi serta giat berinovasi demi kepuasan pelanggan, niscaya cita-cita tersebut dapat tercapai,” pungkas Vico.