Indonesia adalah pasar yang sangat penting bagi BlackBerry, perusahaan asal Kanada yang dulunya bernama Research in Motion. Dengan penetrasi diatas 50%, berdasarkan dari survey JFK Agustus 2012, Blackberry terus membangun dan meningkatkan fasilitas pusat servis resmi handset BlackBerry di Tanah Air.
Dari sekitar 60 Blackberry Experience Center di seluruh Indonesia, sampai dengan 6 Februari 2013, 16 gerai sudah berubah menjadi Blackberry Expert Center (BEC) - Authorized Repair Locations atau gerai servis resmi Blackberry. Hingga Maret mendatang, Grace Tang, Director of Customer Operation Blackberry APAC, menargetkan jumlah BEC menjadi sekitar 30 gerai servis.
Sepanjang 2013 ini, Blackberry menargetkan akan membuka 30 gerai servis dengan konsep terbaru Blackberry Expert Center (BEC).
Dengan adanya BEC, maka pengguna Blackberry bisa mendapatkan layanan servis hingga level 2, yaitu pergantian komponen handset. Sehingga, handset tidak harus dikirimkan ke pabriknya yang memakan waktu dan bisa langsung diatasi di lokasi.
"BlackBerry Expert Center seperti ini didirikan pertama kali di Indonesia karena kami menganggap Indonesia pasar yang penting. Juga ada di negara lain seperti Singapura dan Filipina," kata Grace.
BEC diklaim memiliki peralatan yang lengkap dan cepat serta teknisi yang sudah dilatih khusus dalam menangani keluhan konsumen BlackBerry. Salah satunya berdiri di kompleks Duta Merlin di Jakarta Pusat sebesar 4 lantai ini.
"Sebisa mungkin keluhan bisa teratasi di lantai satu –permasalahan software, red-. Namun jika tidak, penanganan akan diserahkan ke teknisi ahli di lantai dua," kata Kit Kim, Operational Director Sitcomindo yang mengelola BEC.
Kit menambahkan, masalah yang sering ditangani di BEC adalah soal update software yang mencapai 40%. Selain itu, tipe Blackberry yang paling banyak ditangani adalah jenis Gemini, mengingat populasi handset ini yang sangat banyak. “Namun jenis BlackBerry Porsche yang termahal pun ada yang butuh diservis,” pungkasnya.