Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjalin kerja sama dengan PT Reasuransi Maipark Indonesia untuk merealisasikan peran serta dunia usaha meningkatkan pemahaman terhadap risiko bencana, kewaspadaan, kesiapsiagaan demi meningkatan kesejahteraan bangsa.
Direktur Utama PT Reasuransi Maipark Indonesia, Yasril Y. Rasyid mengatakan dengan adanya kerja sama ini, ke depan pemerintah melalui BNPB dan dunia usaha akan bisa bersinergi dalam menghadapi gempa bumi dan tsunami utamanya terkait dengan industri asuransi.
“Melalui kerjasama ini, akan bisa digunakan sebagai landasan saling mendukung melalui kegiatan kerja sama penanggulangan bencana,” ujar Yasril usai menandatangani nota kerjasama dengan BNPB yang berlangsung di Jakarta, baru-baru ini.
BNPB mencatat lebih 148,4 juta jiwa atau 62,4% dari total penduduk Indonesia terpapar bahaya gempa bumi dan tsunami. Pengurangan risiko bencana (PRB) gempa bumi dan tsunami mutlak dilakukan demi melindungi masyarakat Indonesia.
Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan pentingnya kerja bersama antara pemerintah, masyarakat, dan kalangan dunia usaha dalam meningkatkan pemahaman terhadap risiko bencana, kewaspadaan, kesiapsiagaan dan untuk peningkatan kesejahteraan bangsa.
"Bekerjasama dengan kalangan dunia usaha juga sangat diperlukan, salah satunya adalah kerjasama antara BNPB dengan PT Reasuransi Maipark Indonesia," kata Willem.
Sementara Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Wisnu Widjaja menegaskan bahwa kesiapsiagaan nasional dapat terwujud dengan melibatkan berbagai pihak dalam bersinergi untuk pengelolaan risiko bencana termasuk kalangan usaha.
“Kita bersama perlu memiliki paradigma bahwa bencana tidak perlu diratapi, serta mindset positif terhadap fenoma alam yang berakhir dengan dampak korban maupun kerusakan,” paparnya. Pemikiran positif sangat membantu dalam peningkatan kesadaran kehidupan masyarakat dalam “living harmony with risk,” imbuhnya. (W Setiawan)