Pemerintah Tiongkok kembali menggelar pameran "China Healthcare Products Expo 2019" (Chexpo Asean) pada akhir November ini, di Jiexpo Kemayoran-Jakarta. Sebelumnya, tahun lalu, pameran Chexpo Asean telah sukses digelar di Jakarta. Istimewanya, jumlah peserta pameran tahun ini meningkat sebesar 40% dibanding tahun lalu, yakni menjadi 130 perusahaan ternama Tiongkok yang berpartisipasi dengan ribuan produk berkualitas mereka.
Pameran yang digelar selama tiga hari, 27-29 November 2019, ini bertujuan untuk mempromosikan dan meningkatkan kerja sama negara Indonesia dan Tiongkok serta negara-negara Asia Tenggara, khususnya di bidang farmasi dan kedokteran.
Sebagai platform medis dan kesehatan profesional di Asia Tenggara, Chexpo Asean 2019 akan fokus Pengobatan Tradisional Tiongkok, Makanan Suplemen, Peralatan Medis Sekali Pakai, Instrumen dan Peralatan Medis, Perlengkapan kesehatan Rumah Tangga, Peralatan Laboratorium & Reagen Diagnostik, Produk Perawatan dan Rehabilitasi, Perabot Medis serta Perawatan Rumah, Kebutuhan Ibu & Bayi.
“Chexpo Asean tahun lalu sukses besar dan menarik perhatian luas para profesional medis dan kesehatan dari Tiongkok, Indonesia, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya,” ujar Zhou Hui, President of CCCMHPIE (Kementerian Perdagangan Tiongkok, dan Kamar Dagang Tiongkok untuk Impor dan Ekspor Obat-Obatan dan Produk Kesehatan).
Dinilai Zhou, Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat. Ini adalah potensi market yang sangat besar. "Produk Tiongkok sudah memiliki keunggulan komparatif, karena selama bertahun-tahun, perusahaan farmasi dan alat kesehatan Tiongkok telah meningkatkan kemampuan mereka dalam hal R&D dan manufaktur serta meningkatkan kualitas ke standard internasional," ucapnya.
Guna mendukung suasana bisnis yang maksimal sehingga tercipta kerja sama usaha di antara para peserta dan pengunjung pameran, Chexpo Asean 2019 menggelar 10 forum profesional yang mengambil tema seputar potensi pasar dan peluang kerja sama obat-obatan herbal tradisional, situasi terkini pasar medis dan kesehatan ASEAN dan Perkembangan tren, hingga pembahasan tentang peraturan perangkat medis Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok dan Indonesia telah mempromosikan penyelarasan strategi pembangunan kedua negara dan membuat kemajuan yang solid dalam kerja sama praktis. Kedua negara telah menandatangani nota kesepahaman tentang Inisiatif “Belt and Road” dan Global Maritime Axis, dan telah menikmati hasil dari kerja sama dan perdagangan di semua sektor.
Pada tahun 2018, perdagangan bilateral Tiongkok-Indonesia sebesar US$77,4 miliar. Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Indonesia selama 8 tahun berturut-turut. Investasi langsung Tiongkok ke Indonesia mencapai US$2,4 miliar, bertahan sebagai investor terbesar ketiga di Indonesia. Pada paruh pertama tahun 2019, investasi langsung Tiongkok ke Indonesia mencapai US$2,29 miliar. Nilai ini hampir mencapai total investasi tahun lalu.