Pedagang aset kripto teregulasi, Tokocrypto, berhasil meraih pendanaan dari Binance, perusahaan blockchain global di balik pedagang aset kripto terbesar di dunia dari sisi volume transaksi dan pengguna, pada Mei ini. Sebelumnya, Tokocrypto telah mendapat pendanaan putaran awal, salah satunya dari QCP Capital, perusahaan perdagangan aset digital dan investasi yang berbasis di Singapura.
Dijelaskan Pang Xue Kai, Co-Founder dan CEO Tokocrypto, “Investasi di Tokocrypto ini menjadi penegasan akan kepercayaan dari pemimpin pasar aset kripto secara global terhadap potensi blockchain ekosistem di Indonesia yang sangat menjanjikan. Investasi dari Binance ini akan digunakan untuk menghadirkan dan meningkatkan layanan terbaik dari Tokocrypto di pasar Indonesia, serta mempercepat visi kami dalam menghadirkan ekosistem keuangan terbuka melalui teknologi blockchain.”
Lebih lanjut ia menerangkan, investasi atau pendanaan dari Binance akan digunakan untuk mempercepat pengembangan bisnis Tokocrypto, termasuk dalam hal produk dan layanan baru, pengembangan teknologi, menghadirkan inisiatif-inisiatif baru dalam hal edukasi blockchain di Indonesia, serta ekspansi secara nasional, seperti Surabaya, Bali, Medan, Makassar, Balikpapan, dan lainnya.
Diungkapkan Changpeng Zhao (CZ), Pendiri dan CEO Binance, "Dengan adopsi teknologi yang cepat, pertumbuhan ekonomi yang kuat, serta populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia akan menjadi salah satu pusat terkemuka dari ekosistem blockchain di Asia Tenggara. Investasi kami di Tokocrypto memungkinkan kami untuk mengeksplorasi bersama peluang baru yang menarik untuk pasar Indonesia bersama mitra lokal yang telah teregulasi untuk menghadirkan kebebasan dalam hal keuangan."