Transaksi keuangan digital menanjak naik pada situasi sekarang dan bank semakin merambah digital dalam perang layanan infrastruktur.
Hal itu disampaikan Director of Consumer Business BRI Handayani dalam acara Indonesia Industri Outlook 2nd Semester 2021 yang digelar virtual pada Rabu (28/7), di Jakarta.
Kondisi tersebut sesuai dengan temuan hasil riset Inventure-Alvara, yakni maraknya teknologi contactless payment seperti QR code, mempengaruhi pergeseran transaksi keuangan di mana 50,9% responden menyatakan tidak tertarik dengan produk berbasis kartu.
Pandemi telah mempercepat adopsi digital banking di kalangan konsumen. Layanan perbankan digital menjadi pilihan yang semakin menarik karena risiko penularan Covid-19 bisa diminimalisir. Sebaliknya, konsumen semakin tidak tertarik bertransaksi di kantor cabang dan di ATM.
“Trend transaksi digital ini jika dibandingkan antara 3 bulan terakhir dengan 10 tahun terakhir selama tahun 2015 – 2019 sebelum pandemi, jumlahnya lebih banyak di 3 bulan terakhir ini. Pergeseran ini jauh lebih cepat dari sebelum pandemi,” papar Handayani.
Bank BRI sendiri juga sudah melakukan banyak peningkatan layanan infrastruktur seperti untuk UMKM salah satunya pasar.id, transaksi online milik BRI pun sudah digunakan untuk bertransaksi oleh puluhan ribu pasar.
Selain itu BRI juga melakukan pembinaan dan memberikan pelajaran ke UMKM terkait bagaimana memulai perdagangan berbasis media dan digital payment. ()