MIX.co.id – Trellix, perusahaan keamanan siber yang membawa sistem keamanan masa depan extended detection and response (XDR), merilis The Threat Report: Summer 2022, sebuah laporan yang menganalisa tren keamanan serta metode serangan siber pada kuartal pertama tahun 2022.
Laporan mengungkap tentang peningkatan ancaman terhadap layanan bisnis. Serangan siber yang menargetkan perusahaan penyedia layanan konsultasi dan kontrak pada bidang TI, keuangan, serta bidang lainnya semakin meningkat.
Hal ini menunjukkan keinginan penjahat siber untuk mengacaukan banyak perusahaan dalam satu serangan.
“Dengan menyatunya dunia digital dan nyata, serangan siber menyebabkan dampak yang lebih besar pada kehidupan kita,” kata Christiaan Beek, Lead Scientist and Senior Principal Engineer, Trellix dalam rilis yang diterima redaksi pada Kamis (21/7), di Jakarta.
Analisa telemtri menunjukkan adanya tren phising pada URL dan dokumen berbahaya pada keamanan email. Email berbahaya yang terdeteksi mengandung URL phising yang digunakan untuk mencuri data pribadi atau memancing korban agar mengunduh malware.
Trellix juga mengidentifikasi beberapa email yang mengandung dokumen berbahaya dan file perintah seperti infostealers dan trojan.
The Threat Report: Summer 2022 memanfaatkan data eksklusif dari jaringan Trellix dengan lebih dari satu miliar sensor, intelijen open-source, dan investigasi Trellix Threat Labs terhadap ancaman umum seperti ransomware dan aktivitas skala negara-bangsa.
Deteksi dapat ditentukan ketika file, URL, alamat IP, email mencurigakan, perilaku jaringan, atau indikator lainnya terdeteksi dan dilaporkan melalui ekosistem Trellix XDR. ()
