Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) hari ini (7/4) menggelar Rapat Umum Anggota (RUA) di Hotel Aryadutta, Jakarta. Mengusung tema “Kebersamaan dalam Membangun Industri Pangan yang Kuat Menghadapi MEA 2015”, rapat GAPMMI kali ini memilih kembali Adhi S. Lukman sebagai Ketua Umum GAPMMI Periode 2015-2020. GAPMMI sendiri aktif sejak tahun 1976 dan telah memiliki 417 anggota yang mencakup industri besar, menengah, hingga industri kecil.
Industri Makanan dan Minuman di Indonesia makin seksi
Tak hanya mengagendakan pemilihan Ketua Umum, pada kesempatan itu GAPMMI juga menyelenggarakan diskusi dengan menghadirkan Dr. Ir. Arif Budimanta, MSc. sebagai Staf Khusus Kementerian Keuangan dan Prof. Muhammad Ikhsan Ph.D, Tim Ahli Wakil Presiden.
“Industri Makanan dan Minuman di Indonesia memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Data yang ada menunjukkan bahwa pertumbuhan dan nilai investasi di sektor pangan selalu meningkat dalam beberapa kurun waktu terakhir. Bahkan, kontribusi Industri Makanan dan Minuman terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) cukup signifikan,” ungkap Adhi.
Tahun 2014 lalu, pertumbuhan industri makanan dan minuman (mamin) di tahun 2014 lalu mencapai 9,54%. Sementara itu, pada tahun 2014 kontribusi industri makanan dan minuman terhadap PDB sektor industri non migas mencapai 29,77%. Adapun tahun 2013, kontribusi industri makanan dan minuman terhadap PDB sektor industri non migas mencapai 29,01%.
“Namun, pada masa-masa mendatang, tantangan yang dihadapi oleh industri makanan dan minuman Indonesia akan semakin berat. Persaingan menjadi lebih ketat. Apalagi, dengan akan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015 ini. Oleh sebab itu, industri makanan dan minuman Indonesia perlu merapatkan barisan untuk memperkuat daya saing, sekaligus menciptakan iklim bisnis yang sehat,” kata Adhi dalam siaran pers yang diterima MIX.