LSPR ULANG TAHUN: RAYAAN, PRESTASI, DAN PERSATUAN!

Rayaan ulang tahun ke-32 LSPR Communication and Business Institute tahun ini lebih dari sekadar peringatan. Ia menjadi simbol dari visi, dedikasi, dan komunitas yang telah membawa institusi ini menjadi pelopor dalam pendidikan komunikasi dan inovasi di Indonesia.

.

.

Sebuah kegembiraan mengisi udara Jakarta. Kemarin, 1 Juli 2024, LSPR Communication and Business Institute merayakan hari jadinya yang ke-32. Acara ini bukan sekadar peringatan, melainkan sebuah pesta yang merangkum visi, dedikasi, dan komunitas—sebuah kisah tentang institusi yang terus memajukan pendidikan dan inovasi di Indonesia.

Saat Kebersamaan Menjadi Seni

Di sebuah ruangan yang dipenuhi orkid cerah dan tumpeng sebagai pusat perhatian, Yuli Mumpuni Widarso, dosen yang juga pernah menjabat sebagai Dubes RI di Spanyol, terlihat berbincang riang. “Pak, itu tumpeng nyaaaaa!” teriaknya dengan nada bersemangat yang mengundang tawa dari kolega-koleganya.

Momen di ruang dosen LSPR Kampus Sudirman Park ini menangkap esensi dari apa yang LSPR rayakan: kebersamaan, tradisi, dan sebuah komunitas yang terikat kuat.

Kegembiraan serupa terlihat di Kampus Transpark. Kerumunan civitas akademika berkumpul di lobi kampus. Dengan seragam hitam dan sorot mata yang berbicara lebih banyak dari kata-kata, mereka mencerminkan gambaran sebuah keluarga besar yang bangga akan warisan dan masa depan bersama.

Energi di kampus ini tidak hanya berasal dari musik atau dekorasi yang ceria, tetapi terutama dari para mahasiswa dan dosen itu sendiri. Mereka adalah jantung dari LSPR, yang dengan semangat mereka, menginspirasi dan membawa harapan untuk masa depan yang lebih cerah. Mereka tidak hanya belajar untuk memenuhi tugas-tugas akademis, tetapi juga untuk menjadi bagian dari komunitas yang dinamis dan terlibat.

Di tengah keceriaan yang meluap, suasana di kampus menjadi panggung bagi ekspresi kegembiraan kolektif yang luar biasa. Perayaan ini tidak hanya menunjukkan kekompakan dalam menyambut pencapaian, tetapi juga cara unik setiap individu dalam mengabadikan kenangan tersebut.

Kebersamaan ini bukan sekedar tentang berbagi ruang yang sama; lebih dari itu, ini adalah tentang membagikan sebuah pengalaman yang menguatkan ikatan antara mereka, menggabungkan momen akademik dengan perayaan pribadi dan kolektif.

Disana, ada momen enarik ketika mahasiswa dan dosen mengagkat tangan mereka membuat simbol perdamaian. Mereka menangkap momen ini dengan ponsel mereka. Setiap wajah menampilkan senyum yang lebar, mencerminkan kebahagiaan dan antusiasme yang tak terbendung.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)