“Sejalan dengan upaya Indonesia menuju masa depan yang berkelanjutan, pemerintah telah mengambil langkah signifikan untuk mendukung pertumbuhan industri kendaraan listrik. Dukungan ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan tetapi juga perekonomian Indonesia secara keseluruhan,” tutur Stephen.
TDI tengah memperluas portofolio bisnis motor listrik yang disebut dengan United E-motor. Salah satu strategi yang dijalani yaitu membangun tambahan fasilitas produksi.
Saat ini TDI memiliki dua fasilitas produksi yang berlokasi di Citeureup dan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Dari situ, perseroan mampu menghasilkan 1 juta sepeda per tahun, 250.000 E-Moped per tahun, dan 150.000 E-Motor per tahun.
“Perusahaan memiliki posisi strategis untuk menangkap permintaan pasar Indonesia yang terus meningkat untuk pilihan transportasi ramah lingkungan dengan menarik konsumen yang sadar harga tanpa mengorbankan kinerja dan keandalan,” timpal Direktur TDI Henry Mulyadi.
TDI memiliki 20 model sepeda listrik dan empat tipe motor listrik yakni MX-1200, T-1800, TX-1800, dan TX-3000. Ke-empat tipe United E-Motor memiliki jarak tempuh yang tinggi hingga garansi baterai yang mencapai 3 tahun yang menjadikan United E-Motor lebih unggul dibandingkan dengan produk lain di pasar.
Dipaparkan Henry, komponen yang digunakan United E-Motor berasal dari dalam negeri dengan nilai TKDN rata-rata di atas 50%. Produk United E-Motor dapat mengikuti Bantuan Pemerintah dan Insentif Fiskal untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dengan nilai bantuan subsidi sebesar Rp 7 juta per unit motor baru. ()