MIX.co.id - Universitas Prasetiya Mulya mengajak para lulusannya untuk mampu berkontribusi dalam penataan ulang yang mendasar sebagai upaya menjawab tantangan perubahan zaman yang semakin pesat. Ajakan itu disampaikan melalui Wisuda 2022 bertajuk “Embarking on Fundamental Resetting” yang digelar di Jakarta, baru-baru ini.
Dikatakan Edwin Soeryadjaya, Wakil Ketua Yayasan Prasetiya Mulya, “Kemauan dan kesiapan menghadapi pergolakan fundamental menjadi faktor penentu bagaimana umat manusia mampu bertahan hidup mengikuti perkembangan maupun menjawab tantangan perubahan zaman yang semakin pesat. Yayasan Prasetiya Mulya melalui layanan pendidikan berkomitmen menjadi solusi dari penataan ulang kehidupan mendasar dengan meningkatkan cakupan jangkauan mutu kolaboratif dan mengedepankan semangat keberagaman demi kemajuan bangsa.”
Sementara itu, pada pidato ilmiahnya, Direktur Utama PT Sumi Asih Dr. Alexius Darmadi K. menegaskan bahwa peluang bisnis muncul karena adanya demand. “Manusia diberkati sumber daya alam yang bisa menjadi supply guna memenuhi kebutuhan pasar, ditopang dengan ilmu dari para pendahulu sehingga mampu menciptakan sebuah inovasi bisnis. Namun, bisnis dan demand terus berkembang sehingga dibutuhkan inovasi lain, yakni bisnis sirkular,” ucapnya.
Pada wisuda kali ini, Universitas Prasetiya Mulya melepas 1.404 lulusan terbaiknya. Masih sama dengan tahun sebelumnya, selain predikat Cum Laude, Prasetiya Mulya juga memiliki penghargaan bagi para wisudawan dengan kategori Best Academic in Program, Best of the Best Achievement, Best Learning Contribution, Best of LEAMICA, Best Contributor in Community Development, STEM Graduate Award, dan Best Women in STEM Graduate. Penghargaan-penghargaan dari berbagai perusahaan pun diperoleh oleh mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya yang menunjukkan kompetensi mereka seperti yang diberikan oleh Dexa, Pharos, MSIG, Nutrifood, AFTECH, dan BRANDZ BSD.
Dalam rangkaian Wisuda 2022, Universitas Prasetiya Mulya juga melakukan gerakan menanam bibit mangrove sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan hidup dan keberlangsungan bumi. Prasetiya Mulya bekerja sama dengan Carbon Ethics, menanam 1.454 bibit mangrove yang terbagi di Kawasan Mangrove Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, dan Taman Wisata Alam Mangrove Angke, Kapuk, Jakarta.
Vincentius Christopher Calvin, lulusan School of Applied Science, Technology, Engineering and Mathematics Program S1 Business Mathematics, yang meraih penghargaan Pharos Award for Best Business Mathematics Graduate, Best Academic in Program, dan Best of LEAMICA menuturkan pandemi telah menjadi bagian dari masa perkuliahan selama empat tahun dan kondisi penuh tantangan ini memberikan skill untuk mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri.
“Kita telah melalui empat tahun yang luar biasa dan penuh pembelajaran, di mana kita berani untuk keluar dari zona nyaman untuk mampu belajar, berproses dan bertumbuh menjadi insan yang kian paripurna. Ketika kita mengalami situasi sulit di masa mendatang, saya harap teman-teman bisa mengingat empat tahun ini, untuk terus berjuang dan mengalahkan masa sulit tersebut,” ucapnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Djisman S. Simandjuntak, Rektor Universitas Prasetiya Mulya, resmi melepas para wisudawan Prasetiya Mulya. “Saya ucapkan selamat jalan untuk para lulusan Prasetiya Mulya. Saya berharap, dimanapun engkau berada, jadilah warga yang baik, dalam kehidupan profesi maupun bermasyarakat, menjunjung nilai-nilai dasar kemanusiaan, kaidah-kaidah profesi dan pancasila, sehingga bisa mampu memberikan kontribusi dan pelayanan terbaik bagi kemajuan manusia.”