Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, untuk pertama kalinya “Indonesia Brand Forum (IBF)” diadakan tahun ini, pada Senin (20/5), di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta. Forum yang mengangkat tema "Kebangkitan Nasional Kedua, Kebangkitan Merek Indonesia" tersebut dihadiri oleh sejumlah insan merek Tanah Air.
IBF 2013 diselenggarakan untuk membahas kebangkitan merek lokal yang diikuti oleh beragam perusahaan swasta maupun BUMN, seperti Garuda, Indonesia, D'Cost, JNE, Bhinneka.com, Dwi Sapta, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan lain sebagainya.
Dikatakan oleh penggagas sekaligus Direktur Program IBF Yuswohady, “Saat ini banyak merek Indonesia yang tidak bisa maju karena “asing” begitu dominan di Indonesia. Untuk itu, acara ini sebagai pengingat bahwa brand asli Indonesia harus bangkit dan maju,” serunya.
Menurutnya, total populasi kelas menengah Indonesia yang tercatat tumbuh 8-9 juta jiwa per tahun, menjadi tanda Indonesia akan jadi kekuatan ekonomi dunia. “Pada 2030, ekonomi kita akan masuk sebagai negara terbesar ke 7 di dunia, mengalahkan Jerman dan Jepang," ungkap Yuswohady yang juga dikenal sebagai pakar manajemen marketing dan brand tersebut.
Oleh karena itu, imbuhnya, IBF 2013 diselenggarakan untuk membahas kebangkitan merek lokal yang diikuti oleh beragam perusahaan swasta maupun BUMN, seperti Garuda, Indonesia, D'Cost, JNE, Bhinneka.com, Dwi Sapta, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan lain sebagainya.
“Alasannya jelas, kami ingin merek–merek asli Indonesia berdaulat di negara sendiri tanpa harus terjajah oleh merek asing. Dan selain berbicara tentang tentang merek Indonesia, forum ini juga momen yang tepat untuk meluncurkan buku Beat The Giant yang mengupas sekitar 30 merek asli Indonesia yang berjuang di antara serbuan produk dan merek global,” ujar pria yang biasa disapa Siwo itu.
Karena itu, lanjutnya, IBF 2013 kali ini mengambil momentum untuk mendorong kebangkitan merek Indonesia dan rencananya akan diselenggarakan secara rutin tiap tahun.
