Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah tengah mendorong pertumbuhan wirausahawan baru dengan menggalakkan ekonomi kreatif. Cukup dimaklumi, mengingat daya saing bangsa ke depan sangat ditentukan oleh penelitian dan pengembangan (Litbang) serta inovasi. Tak heran, jika ke depannya, bangsa Indonesia akan lebih menggali ekonomi kreatif. Sejatinya, ekonomi kreatif tidak terlepas dari kegiatan Research and Development (R&D) dan inovasi.
Demi mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif, pemerintah melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian sedang mengkaji pengembangan Taman Sains dan Teknologi bidang hilirasasi industri agro. Komitmen itu disampaikan oleh Kepala BPPI Ngakan Timur Antara saat berkunjung ke Balai Besar Industri Agro (BBIA) serta Taman Sains dan Teknologi-Institut Pertanian Bogor (IPB), pada pertengahan Januari ini. Pada kesempatan itu, BPPI berkesempatan untuk melihat fasilitas dari Science Tecno Park (STP) IPB.
Dikatakan Ngakan, "STP akan berkembang jika melakukan jejaring, resources sharing, dan sinergisme. Pembangunan STP perlu bersinergi dengan Kementerian Perindustrian terutama dalam bidang inkubator. Saat ini terjadi inefisiensi dalam proses litbang karena kurangnya informasi dan koordinasi antara instansi. Lembaga litbang, STP, akademisi, dan pemangku kepentingan lain harus berkolaborasi agar menjadi lebih efisien."
Sebelumnya, Program nasional pengembangan 100 Taman Sains dan Teknologi atau Science Techno Park telah diluncurkan oleh Menristek Dikti M Nasir dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani di Bandung tahun 2015 lalu. STP didesain sebagai pusat pengembangan sains dan teknologi maju, pusat penumbuhan wirausaha baru di bidang teknologi, dan pusat layanan teknologi ke dunia usaha dan industri.
Kepala BBIA Umar Habson menambahkan, “Indonesia mempunyai modal sumber daya alam yang melimpah, namun masih perlu mengejar dalam hal inovasi dan daya siang industri di level global guna mempercepat inovasi teknologi terapan yang industrial linkage-nya solid. STP inilah jawabannya.”
Diungkapkannya, BBIA akan melakukan kerja sama litbang dan pengembangan produk, dan terus berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan industri untuk mewujudkan Taman Sains dan Teknologi Nasional berbasis hilirisasi industri agro.
Selain litbang dan inkubasi, BBIA juga mempunyai jasa layanan teknis industrial berstandard internasional seperti pengujian makanan, kalibrasi peralatan industri, sertifikasi berbasis ISO dan sertifikasi produk SNI, inpeksi teknis, pendugaan masa simpan produk, pelatihan, hingga konsultansi.