Di luar pengeluaran untuk belanja kebutuhan hidup dasar, setiap orang kerapkali memiliki pengeluaran-pengeluaran kecil untuk hal yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan namun dilakukan berulang kali. Pengeluaran inilah yang disebut Latte Factor. Merujuk data PermataBank, 9 dari 10 orang mengeluarkan lebih dari Rp. 900 ribu per bulan untuk Latte Factor.
Fakta itu selaras dengan hasil survei dari ”Share of Wallet” oleh Kadence International Indonesia bahwa masyarakat Indonesia menabung rata-rata hanya 8% dari pendapatannya, dimana sisanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk di dalamnya hal-hal berupa Latte Factor.
Dikatakan Anjeng Raviando selaku psikolog, "Generasi millennials adalah yang paling dekat dengan Latte Factor. Sebab, dari kecil mereka sudah dimanjakan dengan kecanggihan teknologi diikuti dengan tren yang sedang berlangsung, yang membuat mereka tidak dapat menahan keinginannya untuk mendapatkan sesuatu secara cepat tanpa pikir panjang. Akibatnya, mereka kerap mengeluarkan uang untuk barang-barang yang sekadar untuk memuaskan nafsu atau mengikuti tren yang sedang berlangsung."
Menyikapi Latte Factor, Bianto Surodjo selaku Direktur Retail Banking PermataBank mengungkapkan, ”PermataBank menemukan bahwa hal yang paling sulit dikontrol oleh konsumen saat ini adalah mengatur pengeluaran yang kecil-kecil namun sering dilakukan. Masalah konsumerisme yang dihadapi oleh masyarakat sekarang ini bukanlah karena uang itu sendiri. Melainkan, karena kurangnya pengertian tentang pengelolaan uang."
Oleh karena itu, ditambahkan Bianto, PermataBank mulai akhir Januari 2017 menggelar Gerakan #SayangUangnya. Kampanye itu diharapkan dapat menginspirasi generasi saat ini, millennials, untuk tetap mengedepankan masa depan dan mengedukasi tentang pengelolaan keuangan.
Menggandeng stasiun radio ternama seperti Delta FM, Radio Prambors serta Bahana FM, PermataBank berharap dapat menyebarluaskan Gerakan #SayangUangnya bagi seluruh kalangan masyarakat di seluruh Indonesia. "Berbagai tips #SayangUangnya dapat ditemukan di acara Asri & Steny In the Morning di Delta FM, Sen-sor di Bahana FM, serta Sunset Trip di Radio Prambors," lanjutnya.
Demi mendukung Gerakan #SayangUangnya, PermataTabungan Bebas makin berinovasi untuk memberikan keuntungan dalam ragam transaksi di kehidupan sehari-hari. "Tidak ada lagi Latte Factor berupa biaya-biaya transaksi karena PermataTabungan Bebas memberikan gratis biaya tarik tunai di ATM Bank mana saja tanpa ada syarat apapun, gratis biaya administrasi serta gratis biaya transfer online melalui PermataMobile dan PermataNet. Ini berlaku bagi nasabah dengan saldo rata-rata Rp5 juta. Penghematan dari biaya transaksi ini bisa berkisar Rp 90.000 hingga Rp 105.000 tergantung seberapa sering nasabah bertransaksi," tutupnya.