Upaya Shure Menjawab Tren Konferensi Virtual

Online meeting dan konferensi virtual tengah menjadi tren di masa pandemi maupun era new normal. Tren ini dipicu oleh pembatasan kontak fisik demi menerapkan protokol kesehatan sekaligus menanggulangi penyebaran Covid-19.

Studi yang dilakukan Illuminas, lembaga riset industri teknologi terkemuka di Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa 87% para profesional bisnis dan teknologi informasi memposisikan pertemuan virtual (virtual meeting) sebagai elemen yang sangat penting pada aktivitas bisnis mereka. Sementara itu, 60 persen dari mereka menganggap perusahaannya telah memiliki teknologi dasar yang menunjang aktivitas pertemuan virtual, namun masih memerlukan lebih banyak perbaikan dan penyempurnaan.

Demi menjawab tren tersebut, hari ini (19/1) Shure resmi meluncurkan rangkaian produk barunya, Microflex Advance™. Rangkaian produk baru ini untuk mendukung integrator sistem dan para profesional Audio Visual (AV).

Melalui Microflex Advance™, Shure menghadirkan ekosistem audio konferensi yang lengkap. Produk ekosistem audio konferensi Shure dirancang khusus untuk bekerja dengan mulus satu sama lain. Selain itu, ekosistem audio ini juga dapat mendukung pasar dengan menyediakan cara yang cepat dan tepat dalam menghadirkan audio dengan kualitas premium melalui pemrosesan sinyal audio Intellimix yang berbasis perangkat keras maupun perangkat lunak.

Dituturkan Kepala Bidang Meeting Incentive Conference Exhibition (MICE) Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Budiarto Linggowijono, kondisi pandemi yang belum jelas kapan berakhir membuat pertemuan virtual menjadi sebuah kebiasaan normal baru. Untuk itu, dengan kondisi operasional yang baru, kebutuhan atas teknologi konferensi audio berkualitas tinggi serta skalabilitas yang fleksibel menjadi elemen yang krusial.

“Kami membutuhkan solusi konferensi audio yang dapat dengan mudah dipergunakan untuk bekerja dengan baik di ruang rapat kecil maupun besar. Terutama dengan adanya perubahan ukuran besaran pertemuan dan kebijakan pembatasan jarak sosial,” ujar Budi.

Ditambahkan Head of Public Policy and Government Relations Gojek Indonesia Shinto Nugroho, kebijakan pembatasan jarak sosial (social distancing) dan bekerja di rumah, membuat pertemuan virtual menjadi salah satu cara yang efektif untuk mengelola produktivitas perusahaan selama pandemi.

“Suara yang kurang jernih, video yang buram, dan pemasangan peralatan yang rumit menjadi tantangan utama bagi pengguna dan administrator AV/IT (Audio Video / Information Technology). Kami membutuhkan sistem teleconference yang dapat memenuhi kebutuhan pasar saat ini,” urai Shinto.

Diakui Konsultan Audio Video Andy Bexlim, meskipun spefisikasi untuk sistem konferensi audio telah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir, namun solusi atas sistem konferensi haruslah mudah dioperasikan dan dikelola oleh integrator atau administrator AV/IT.

“Karena belakangan ini sebagian besar kegiatan rapat dan presentasi penting dilakukan secara virtual, maka ekspektasi atas teknologi audio harus dapat terhubung dengan lancar dan mudah dikonfigurasikan untuk menyesuaikan dengan berbagai ukuran ruangan. Lebih jauh lagi, dengan pembagian tugas melalui beberapa kelompok kerja, sumber daya untuk mengelola sistem audio menjadi terbatas," terang Andy.

Untuk menjawab semua kebutuhan itu, diklaim Market Development Specialist Shure Rishmond Tew, rangkaian ekosistem audio konferensi Shure memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan dengan semua tipe ruangan dan memastikan pengguna mendapatkan pengalaman konferensi AV berkualitas tinggi, terlepas dari lokasi tiap penggunanya.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)