MIX.co.id - Vietjet, maskapai penerbangan asal Vietnam, baru-baru ini meluncurkan serangkaian kemitraan strategis dan pesanan pesawat di Singapore Airshow 2024 bersama para pelaku industri terkemuka, seperti Airbus, Rolls-Royce, Pratt & Whitney, dan Safran. Langkah itu sebagai bentuk komitmennya terhadap keselamatan, modernisasi armada, dan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Seiring dengan ekspansi jaringan global Vietjet, termasuk di Indonesia (Jakarta dan Bali), kemitraan strategis dan perluasan armada ini menegaskan komitmen Vietjet untuk memberikan pengalaman terbang terbaik bagi para penumpang dengan tetap mempertahankan standar keselamatan dan efisiensi tertinggi.
Di Indonesia, saat ini Vietjet mengoperasikan empat rute penerbangan yang menghubungkan Indonesia dan Vietnam, yaitu Bali-Ho Chi Minh City, Bali-Hanoi, Jakarta-Ho Chi Minh City, dan Jakarta-Hanoi. Langkah itu merupakan kontribusi positif Vietjet yang berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan jaringan penerbangan antara Indonesia dan Vietnam.
Vietjet telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk pembelian 20 pesawat berbadan lebar A330neo (A330-900) dalam sebuah kesepakatan penting di Singapore Airshow 2024. Ini menandai pesanan pesawat berbadan lebar terbesar Vietjet hingga saat ini serta salah satu kesepakatan terbesar selama pameran tersebut. Pesawat A330neo akan digunakan pada rute jarak jauh dan layanan regional berkapasitas tinggi serta menggantikan pesawat A330-300 yang saat ini beroperasi sekaligus untuk mendorong perluasan jaringan Vietjet.
"Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan Vietjet dalam fase berikutnya dari ekspansi maskapai ini. Pesawat A330neo akan memungkinkan Vietjet untuk menurunkan biaya operasional per kursi serendah mungkin sekaligus menawarkan nilai terbaik kepada para pelanggannya ke mana pun mereka mengudara. Pesawat ini juga akan menjadi pelengkap yang sempurna untuk pesawat A321XLR yang telah dipesan oleh maskapai ini untuk menjangkau destinasi yang lebih jauh," ungkap Christian Scherer, CEO Commercial Aircraft Business Airbus.
Diimbuhkan Dinh Viet Phuong, Chief Executive Officer Vietjet, "Pesawat A330neo terbaru ini merupakan penambahan strategis untuk memodernisasi armada Vietjet secara komprehensif dan meningkatkan kemampuan operasional guna mendukung rencana perluasan jaringan penerbangan global kami. Desain generasi baru yang hemat bahan bakar ini sejalan dengan strategi pembangunan berkelanjutan dan target ESG kami, yang bertujuan untuk mencapai emisi nol pada tahun 2050. Dengan diperkenalkannya A330neo, penumpang dapat merasakan penerbangan dengan jarak tempuh yang lebih jauh dan berfasilitas lengkap serta layanan terbaik dengan harga yang lebih kompetitif."
Dengan total armada yang mencapai lebih dari 105 pesawat serta volume penumpang yang terus bertambah, Vietjet secara aktif memperluas jaringan penerbangan antarbenuanya dengan melakukan pengembangan armada baru dan modern melalui kerja sama dengan mitra strategis global seperti Airbus.
Sementara itu, Vietjet dan Rolls-Royce telah mengumumkan komitmen pemesanan untuk 20 pesawat A330neo bermesin Trent 7000. Pesawat-pesawat ini akan melengkapi armada pesawat berbadan lebar Vietjet yang saat ini terdiri dari tujuh pesawat A330ceo bermesin Trent 700.
Dengan fokus utama pada keberlanjutan, mesin Trent 7000 mampu menghasilkan pembakaran bahan bakar sebesar 14% lebih baik per kursi serta tingkat emisi yang lebih rendah. Pengurangan emisi ini memungkinkan Vietjet untuk menghindari jumlah emisi sebanyak lebih dari seratus ribu ton CO2 selama masa pakai setiap pesawat. Hal ini sejalan dengan komitmen Vietjet untuk memperluas operasinya secara bertanggung jawab dan berkelanjutan di tahun-tahun mendatang.
Selanjutntnya, kemitraan Vietjet dengan perusahaan RTX Pratt & Whitney semakin kuat terjalin lewat pemesanan 19 pesawat A321neo tambahan yang ditenagai oleh mesin GTF dari Pratt & Whitney. Hal ini menjadikan total komitmen Vietjet terhadap A321neo bertenaga GTF menjadi 87 pesawat, sekaligus menunjukkan keyakinan maskapai ini terhadap tingkat efisiensi bahan bakar yang tinggi dan manfaat lingkungan yang ditawarkan oleh mesin tersebut.
“Lebih dari sepuluh tahun telah berlalu sejak Vietjet memulai operasinya dengan mesin GTF. Sejak saat itu, kami sangat mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh maskapai ini terhadap Pratt & Whitney dalam mendukung armadanya untuk terus berkembang. Dengan mesin GTF, Vietjet dapat terus mempertahankan tingkat konsumsi bahan bakar dan emisi terendah di wilayah ini," jelas Rick Deurloo, President Commercial Engines Pratt & Whitney.
Sementara itu, Vietjet dan Safran Aerosystems, pemimpin global dalam sistem keselamatan penerbangan, telah mengumumkan kemitraan strategis untuk membekali armada B737MAX milik Vietjet dengan sejumlah peralatan keselamatan penting, termasuk Sekoci Penyelamat, Alat Bantu Pernapasan, Masker Awak Pesawat, rompi penyelamat, dan layanan pendukung terkait. Kolaborasi ini menggarisbawahi dedikasi Vietjet yang tak tergoyahkan terhadap keselamatan dan keamanan penumpang.