Virtualevent.id Hadirkan Solusi untuk Pelaku Industri EO

Salah satu industri yang paling terdampak Pandemi Covid-19 adalah industri event organizer (EO). Maklum saja, industri ini identik dengan menggelar kegiatan offline yang menyedot massa dalam jumlah besar. Oleh karena itu, para pelaku bisnis di industri EO dituntut untuk kreatif dengan memanfaatkan teknologi digital.

Untuk itu, hari ini (9/9), platform aplikasi event virtual, Virtualevent.id, memperkenalkan fitur lengkap yang dapat membantu pelaku industri, khususnya penyelenggara event, agar dapat menyelenggarakan event secara virtual dengan cara yang mudah digunakan, efektif, dan efisien.

Jul Darmawan, CEO virtualevent.id, menerangkan, “Virtualevent.id merupakan karya anak bangsa Indonesia, menggunakan Bahasa Indonesia dalam aplikasinya, memiliki kantor dan tim di Indonesia, sehingga lebih siap dan cepat dalam kordinasi. Virtualevent.id memungkinkan penyelenggara acara membuat konferensi, kongres, dan pameran secara digital. Termasuk, webinar secara langsung, digital konten, dan live chat."

Menurut Jul, Virtualevent.id siap memberikan solusi menyeluruh. Mulai dari Persiapan Acara (pre event) yaitu menyediakan landing page yang dapat disesuaikan dengan konsep acara dan kebutuhan client; Saat Acara (on the event) yaitu menyediakan live chat, live webinar, aplikasi virtual intuitif, dan layanan bantuan (information center); hingga Setelah Acara (Post Event) yaitu memberikan laporan dan analisa berdasar data valid.

"Bahkan, laporan kegiatan juga dapat dilakukan secara langsung (real time) sehingga memungkinkan penyelenggara acara melakukan penyesuaian program bagi klien brand/korporatnya. Dengan menggunakan Bahasa Indonesia dan memiliki kantor dan tim di Indonesia, penyesuaian program dapat dikordinasikan dengan mudah dan cepat," yakin Jul.

Jul Darmawan, CEO Virtualevent.id

Virtualevent.id juga memastikan para penyelenggara acara akan mampu menyelenggarakan acara digitalnya sendiri, yang tentu saja dibantu oleh tim ahli dari Virtualevent id. "Harapannya, industri kreatif Indonesia kembali berputar secara aktif dan kita semua menjadi lebih maju dalam hal penyelenggaraan acara,” Jul berharap.

Sementara itu, diakui Yoris Sebastian, Founder and Creative Thinker of OMG Consulting, pelaku industri harus adaptif dengan kondisi saat ini. Mereka harus menggunakan kreativitas dalam menghadapai tantangan. "Hanya yang kreatif, yang mampu melihat peluang yang ada. Dan, hanya yang meningkatkan kompetensi dan cerdik berimprovisasi-lah yang bisa bertahan," ucapnya.

Ditambahkan Jefferson Loren, Founder and CEO PT Activate Asia, “Di tingkat internasional, semua acara kini sudah beralih ke digital, termasuk pameran produk dan jasa. Mampu memindahkan consumer experience ke digital adalah permintaan pasar yang harus ditangkap. "Bagi para penyelenggara acara seperti kami, dukungan penggunaan teknologi sangatlah dibutuhkan, mengingat kegiatan teknologi adalah hal baru dan terus berubah dengan cepat," ungkapnya.

Naomi Jamarro, Sr. Manager Consumer Experience & Activation Danone SN Indonesia, menerangkan, "Sebagai brand, kita harus tetap jalan dan cepat beradaptasi. Oleh karena itu, brand membutuhkan pendukung yang juga cepat beradaptasi. Kegiatan berinteraksi secara langsung dengan konsumen sangatlah penting. Tidak hanya memastikan brand tetap top of mind bagi konsumen, tapi juga memungkinkan tercapainya tujuan marketing secara keseluruhan."

Oleh karena itu, menurut Naomi, penyelenggara atau EO acara harus mampu mengelola konsep digital serta mampu memberikan ide kreatif dengan indikator yang terukur. Termasuk, harus sesuai kebutuhan yang sangat membantu brand/korporate dalam mencapai tujuan kegiatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)