MIX.co.id - Twitter kembali merilis hasil studinya tentang percakapan pengguna Twitter di Indonesia terkait keuangan dan bisnis. Laporan Twitter Trends yang menganalisis Tweet selama tiga tahun terakhir (Juli 2018 - Juni 2021) menunjukkan, adanya peningkatan volume percakapan tentang keuangan dari tahun ke tahun. Topik keuangan yang dibahas di Twitter antara lain tentang menabung, produk-produk investasi, hingga insight tentang dompet digital.
Diungkapkan Dwi Adriansah, Country Industry Head Twitter Indonesia, pada konferensi pers yang digelar virtual pada hari ini (3/11), “Topik tentang keuangan banyak didiskusikan di Twitter. Masyarakat bisa mendapatkan referensi tentang topik-topik seputar keuangan dari para ahli serta berdiskusi dengan komunitas yang memiliki ketertarikan terhadap topik ini. Brand pun dapat menganalisis percakapan yang ada di Twitter untuk memperoleh insight menarik tentang apa yang orang pikirkan dan apa yang mereka anggap penting bagi mereka.”
Lebih jauh ia membeberkan sejumlah fakta yang terungkap dari hasil studi kali ini. Antara lain, volume percakapan tentang keuangan dan teknologi meningkat 257% jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Fakta berikutnya, orang-orang di Twitter lebih sadar akan masa depan dan pengelolaan keuangan mereka. Hal itu ditandai dengan sebanyak 50,4% pengguna Twitter tertarik dengan investasi dan 72,6% sudah memiliki tabungan/uang tunai/dana pensiun sebagai investasi mereka.
Data Twitter juga menunjukkan bahwa mereka yang menggunakan Twitter memiliki persentase lebih besar dalam menggunakan platform digital seperti perbankan online (+39%) dan pembayaran virtual (+27%) selama pandemi jika dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan Twitter.
Fakta menarik lainnya adalah audiens keuangan di Twitter memiliki minat yang beragam. Mulai dari minat terhadap teknologi (82,6%), musik (80%), film (77,1%), hingga gawai (75,8%). “Ini adalah kesempatan bagi brand untuk membangun relevansi dan menjaga posisinya sebagai top-of-mind dengan menjadi bagian dari topik-topik yang diminati oleh para audiens keuangan tersebut,” saran Dwi.
