MIX.co.id – Waste to Wealth, perusahaan teknologi pengolahan sampah di bawah naungan PT Makmur Radhika Terdepan, membantu sejumlah pemerintah daerah (pemda) di Indonesia menyelesaikan persoalan sampah.
Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, misalnya, tahun lalu berhasil meraih predikat sebagai kabupaten dengan pengelolaan sampah terbaik di Asia Tenggara.
Kabupaten Banyumas menjadi pilot project Waste to Wealth. Pada tahun 2018, pengolahan sampah di Kabupaten Banyumas sama seperti daerah lain, yakni mengandalkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan sistem kumpul angkut buang. Namun, karena TPA pada waktu itu ditutup oleh warga karena bencana, Banyumas mulai membangun Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST).
Awalnya, pengolahan sampah di TPST Kabupaten Banyumas hanya mengandalkan tenaga manusia sehingga kurang maksimal dan terlalu memakan waktu. Hal inilah yang menjadi awal inovasi mesin pengolah sampah yang digagas Waste to Wealth.
Diakui Merakarno Rahusna Taruno, Pemimpin Waste to Wealth, pembuatan mesin pengolah dan pemilahan sampah tidak mudah. "Saat itu, kami tidak memiliki referensi dan literatur bagaimana dan seperti apa mesin pengolah sampah itu bekerja," kata Husna, sapaan akrabnya.
Ia bersama tim memerlukan waktu tiga tahun untuk merintis teknologi pengolahan sampah berkapasitas ratusan ton.
Setelah menjalani uji coba ratusan hingga ribuan kali, mesin pengolah sampah otomatis mulai beroperasi. Mesin ini mampu mengolah sampah dari masyarakat menjadi berbagai produk bernilai jual seperti Paving Block dan Refuse DerivedFuel (RDF) pengganti bahan bakar batu bara di pabrik semen.
Mesin pengolahan sampah yang dibuat oleh Waste to Wealth adalah teknologi mekanisasi pengolahan sampah one day proses. "Proses pengolahan sampah menggunakan mesin ini bekerja dengan sangat efisien," ujar Husna.
Sampah yang masuk masih tercampur organik dan anorganik akan dipisahkan secara otomatis. Sampah yang dapat di daur ulang seperti botol plastik akan disisihkan, sementara sisanya akan kembali dipilah oleh mesin.
Sampah organik akan diolah menjadi kompos, pakan magot maupun biomassa ke PLTU, sedangkan sampah anorganik akan masuk dalam mesin pencacah lalu dikeringkan.
Sampah anorganik ini akan menjadi bahan baku berbagai produk dengan nilai jual, mulai dari bahan campuran aspal, paving block, hingga campuran batu bara.
Bersama dengan Waste to Wealth, Pemerintah Kabupaten Banyumas...