Yayasan Harapan Mulya Insani (YAHMI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan keluarga almarhum DR. Rudjito hari ini (28/7) menggelar bedah buku sekaligus peluncuran buku “Be An Optimist!”. Kegiatan bedah buku digelar terlebih dahulu dengan mengupas tentang berbagai pelajaran yang dapat dipetik dari pengalaman hidup dan kepemimpinan alm. DR. Rudjito.
Hadir sebagai salah satu pembicara pada bedah buku tersebut adalah Fuad Bawazier. Ia menceritakan bahwa sosok DR. Rudjito adalah The Right Man in the Right Place. “Saat itu saya memberikan dukungan yang positif ketika Rudjito melakukan fit and proper test di Bank Indonesia untuk kandidat pimpinan BRI. Rudjito mampu menjadi pimpinan dimana saja karena beliau itu pekerja keras, disiplin, dan serius. Sifat-sifat itu sudah kelihatan sejak mahasiswa. Saya melihat cara kerjanya melahirkan suatu prestasi yang bermanfaat bagi diri dan orang lain. Kenapa? Karena Rudjito menekuninya secara tulus,” ungkapnya.
Ditambahkan Asmawi Syam, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, “Menjadi guru yang baik, tercermin jelas di moto buku Be An Optimist! – Banyak bekerja – Banyak Bicara. Kedua hal tersebut ada pada sosok Rudjito. Tidak hanya itu, Rudjito adalah bankir professional peletak dasar kemajuan BRI, tergambar jelas dari motonya yaitu Banyak Hasilnya.“
Sejatinya, Buku DR. Rudjito dapat memberikan pencerahan tentang seorang bankir yang sukses. Diungkapkan Baridjussalam Hadi, Ketua Yayasan Harapan Mulya Insani (YAHMI), hasil capaian jerih payah DR. Rujito tercermin dari kinerja keuangan tahun 2000-2005, BUMN of The Year di tahun 2003, dan BRI yang menjadi Bank yang go public.
“DR. Rudjito tumbuh pada masa sebelum kriris dan pada saat krisis serta menjadi besar pada pasca krisis tahun 1998 lalu. Di tengah lesunya perekonomian saat itu, BRI di bawah kepemimpinan DR. Rudjito terus meningkatkan akselerasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Percepatan penyaluran KUR merupakan langkah krongket BRI menggulirkan paket kebijakan ekonomi pemerintah agar sektor perbankan dan usaha mikro semakin bergairah. Layak jika beliau menjadi sosok yang aspirasional, karena beliau banyak bekerja, banyak bicara dan banyak hasilnya,” tegas Baridjussalam.
Buku yang ditulis oleh B. Heri Yulianto itu, juga mengajak pembaca untuk memiliki pendidikan akhlak dan beribadah. Usaha yang keras dibarengi dengan akhlak budi pekerti yang baik dan terus melakukan ibadah akan melahirkan sosok pimpinan yang jujur dan amanah. “Kami anggota keluarga yang ditinggalkan berharap mampu meneruskan jejak kebaikan Papa untuk kemaslahatan banyak orang,” tutup Eva Arisuci Rudjito, putri pertama dari alm. DR. Rudjito.
