Zoho Luncurkan Browser Ulaa untuk Privasi dan Keamanan Data

MIX.co.id – Zoho meluncurkan browser Ulaa yang mengutamakan privasi dan keamanan data.

Ulaa memastikan bahwa aktivitas online pengguna tetap terjaga kerahasiaannya dan terlindungi dari pengintaian sehingga menetapkan standar baru bagi privasi internet.

Dengan Ulaa, pengguna memiliki kemampuan untuk memisahkan pekerjaan pribadi dari aktivitas bisnis ketika menggunakan browser yang sama.

Vice President and General Manager in Asia-Pacific at Zoho Corp, Gibu Mathew, menjelaskan bahwa Zoho selalu menjadi yang terdepan dalam memanfaatkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk menghadirkan solusi mutakhir yang memenuhi kebutuhan pengguna.

Dituturkan, strategi AI yang berpusat pada pelanggan, dibangun di atas tiga pilar mendasar, yakni pengalaman pelanggan, privasi pelanggan, dan nilai pelanggan. Zoho memahami pentingnya menghadirkan pengalaman yang unggul sambil menjaga privasi pelanggan dan keamanan data.

“Dengan integrasi teknologi AI generatif baru-baru ini ke dalam aplikasi Zoho, kami membawa pengalaman pelanggan yang mengutamakan privasi ke tingkat yang benar-benar baru,” ujar Gibu Mathew pada keterangan pers, Senin (9/10) di Jakarta.

Secara khusus, mengenai AI generatif, Zoho memiliki rencana tiga fase. Dimulai dengan memanfaatkan alat dan sumber daya pihak ketiga seperti OpenAI, pelanggan dapat mengakses fungsi OpenAI, melalui ekstensi di Zoho Marketplace.

Fase kedua melibatkan transisi alat AI generatif sumber terbuka, yang membawa semua data pelanggan kembali ke pusat data milik Zoho. Fase terakhir adalah dengan membangun dan menggunakan Large Language Model (LLM) serta alat AI generatif buatan sendiri.

Pada akhirnya, Zoho tidak akan membiarkan perusahaan surveillance melacak pengguna dalam domain perusahaan. “Meskipun besarnya daya tarik AI dapat menggoda perusahaan dan individu untuk mengabaikan masalah privasi, Zoho tidak akan pernah menjual data pelanggan, mengklaim kepemilikannya atau menggunakannya untuk beriklan kepada mereka,” tegasnya.

Sederhananya, jika pelanggan menginginkannya, mereka dapat memilikinya, namun pelanggan akan diberitahu bahwa mereka memilih untuk mengirimkan informasi, misalnya ke ChatGPT, dan akan diminta untuk merespons dengan tegas sebelum hal tersebut terjadi.

“Hal ini memastikan bahwa pengguna memiliki hak penuh dan sepenuhnya menyadari apa yang mereka lakukan. Implikasi privasi ini adalah alasan utama mengapa ekstensi tersebut tidak diaktifkan secara default di software buatan Zoho,” kata Gibu Mathew tandas. ()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)