TREN OUTBOUND ENGAGEMENT: SAAT BRAND AKTIF DI KOLOM KOMENTAR

Brand kini tak hanya pasif menunggu audiens. Mereka menyerbu kolom komentar kreator, membangun koneksi, dan mencuri perhatian. Apakah strategi ini berhasil? Atau justru jadi bumerang? Outbound engagement adalah tren baru yang tak bisa diabaikan!

.

.

Outbound Engagement adalah strategi pemasaran digital di mana brand aktif berinteraksi di kolom komentar atau postingan orang lain, terutama kreator. Tujuannya untuk meningkatkan visibilitas, membangun komunitas, dan menjangkau audiens baru.

Akhir-akhir ini strategi itu semakin jamak dilakukan brand, mereka mulai aktif di kolom komentar postingan kreator. Dulu, interaksi brand dengan audiens lebih banyak terjadi di postingan mereka sendiri—baik dalam bentuk unggahan maupun balasan di kolom komentar mereka. Kini, brand justru mulai mendatangi audiens di tempat mereka berkumpul, yaitu di postingan kreator.

Misalnya, di sebuah video TikTok seorang kreator kuliner yang sedang mencoba resep viral, tiba-tiba ada komentar dari akun resmi sebuah brand saus yang ikut berbincang, menanyakan apakah saus mereka cocok untuk resep tersebut.

Di Instagram, brand pakaian olahraga muncul di komentar seorang pelari yang membagikan tips latihan, menawarkan dukungan atau sekadar menyemangati di postingan seorang pelari yang berbagi tips latihan.

Di Twitter (X), akun restoran cepat saji tiba-tiba masuk dalam thread tentang makanan tengah malam, dengan komentar lucu yang langsung mendapat ribuan suka. Semua ini bukan kebetulan. Ini adalah strategi outbound engagement yang kini semakin populer di kalangan brand.

Bahkan di Twitter (X), akun resmi restoran cepat saji ikut bercanda di thread tentang makanan tengah malam, menarik ribuan likes dalam waktu singkat. Semua ini bukan kebetulan. Ini adalah bentuk pemasaran baru yang semakin banyak diterapkan oleh brand untuk meningkatkan visibilitas mereka di ruang digital yang semakin padat.

Laporan terbaru dari Hootsuite Social Trends 2025 menunjukkan bahwa strategi ini telah menjadi bagian penting dalam dunia pemasaran digital. 41% brand kini aktif menguji strategi outbound engagement sebagai cara untuk meningkatkan interaksi dengan audiens yang lebih luas (Hootsuite, 2025). Dalam analisis lebih lanjut, Social Element menemukan bahwa komentar yang muncul dalam 24 jam pertama setelah unggahan diposting mendapatkan engagement tertinggi. Sebaliknya, komentar yang terlambat lebih dari satu hari memiliki kemungkinan jauh lebih kecil untuk mendapatkan perhatian (Hootsuite, 2025).

Selain ketepatan waktu, panjang komentar juga memengaruhi efektivitas strategi ini. Studi dari Social Element menunjukkan bahwa komentar dengan panjang antara 10 hingga 99 karakter menghasilkan engagement tertinggi. Komentar yang terlalu pendek, seperti hanya menggunakan emoji, atau yang terlalu panjang, cenderung diabaikan oleh audiens (Hootsuite, 2025).

Namun, dengan semakin banyaknya brand yang menerapkan strategi ini, tantangan baru mulai muncul. Kreator kini semakin selektif dalam berinteraksi dengan brand di kolom komentar mereka. Mereka tidak ingin merusak kredibilitas atau otentisitas mereka dengan merespons komentar brand yang dianggap terlalu promosi atau tidak relevan (Hootsuite, 2025). Jika sebuah brand kecantikan tiba-tiba muncul di kolom komentar unggahan tentang teknologi tanpa konteks yang jelas, kemungkinan besar komentar tersebut akan diabaikan atau bahkan menuai respons negatif dari audiens.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)